Sekjen PBB: Rusia Pasok Senjata, Ukraina Bahaya!
A
A
A
NUSA DUA - Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengatakan, krisis di Ukraina semakin berbahaya, karena Rusia terus memasok senjata. Hal itu disampaikan Ki-moon di Nusa Dua, Bali, Jumat (29/8/2014).
”Saya prihatin dengan situasi di wilayah perbatasan Ukraina dan Rusia, ini menjadi isu yang sangat berbahaya, terlebih dengan meningkatnya kondisi di lapangan. Di mana pasokan senjata terus masuk dari Rusia menuju Ukraina,” kata Ki-moon.
Dia menegaskan, saat ini pihaknya sedang berusaha sekuat tenaga untuk sesegera mungkin mencari solusi yang tepat untuk merampungkan krisis di negara pecahan Uni Soviet itu. ”Kita harus menggandakan upaya untuk bisa mengatasi konflik ini,” ujarnya. (Baca: AS: Rusia Terlibat Langsung dalam Perang Ukraina)
”Kita tidak boleh membiarkan kekerasan dan peperangan yang terus berlangsung di Ukraina timur. Semua harus memainkan perannya untuk menjaga resolusi damai dalam menghadapi konflik ini," imbuh Ki-moon.
Menurutnya, sudah telalu banyak korban tewas akibat krisis di Ukraina timur, terutama dari kalangan rakyat sipil. Menurut data yang pernah dirilis oleh PBB, sudah ratusan ribu orang tewas akibat konflik yang terjadi di Ukraina sejak awal tahun itu.
”Saya prihatin dengan situasi di wilayah perbatasan Ukraina dan Rusia, ini menjadi isu yang sangat berbahaya, terlebih dengan meningkatnya kondisi di lapangan. Di mana pasokan senjata terus masuk dari Rusia menuju Ukraina,” kata Ki-moon.
Dia menegaskan, saat ini pihaknya sedang berusaha sekuat tenaga untuk sesegera mungkin mencari solusi yang tepat untuk merampungkan krisis di negara pecahan Uni Soviet itu. ”Kita harus menggandakan upaya untuk bisa mengatasi konflik ini,” ujarnya. (Baca: AS: Rusia Terlibat Langsung dalam Perang Ukraina)
”Kita tidak boleh membiarkan kekerasan dan peperangan yang terus berlangsung di Ukraina timur. Semua harus memainkan perannya untuk menjaga resolusi damai dalam menghadapi konflik ini," imbuh Ki-moon.
Menurutnya, sudah telalu banyak korban tewas akibat krisis di Ukraina timur, terutama dari kalangan rakyat sipil. Menurut data yang pernah dirilis oleh PBB, sudah ratusan ribu orang tewas akibat konflik yang terjadi di Ukraina sejak awal tahun itu.
(mas)