Tak Bela Rakyat, DPR Ukraina Dibubarkan Presiden
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, membuat keputusan nekat, yakni membubarkan DPR atau parlemen. Salah satu alasan krusialnya, karena para politikus di DPR Ukraina tidak membela kepentingan rakyat.
“Rekan yang terhormat, hari ini saya telah mengambil keputusan untuk membubarkan parlemen,” tulis Poroshenko melalui akun Twitter-nya, @poroshenko, hari ini (26/8/2014).
Kantor berita RIA Novosti melaporkan, keputusan itu nekat diambil Presiden Ukraina, karena masalah gaya kepemimpinan.”Karena mayoritas anggota parlemen memilih gaya hukum diktator yang menelan korban aktivis Maidan,” tulis media itu, mengutip pernyataan juru bicara Poroshenko.
Setelah dibubarkan, Ukraina akan menggelar Pemilu Parlemen baru. Juru bicara Presiden Ukraina, Svyatoslav Tsegolko, menulis di halaman Facebook-nya, bahwa Pemilu Parlemen akan digelr 26 Oktober 2014.
Sejak terpilih sebagai presiden, Poroshenko telah menerapkan gaya kepemimpinan demokrasi, dan menyerukan semua rakyat Ukrina bersatu.
“Kursi parlemen terdiri dari puluhan wakil rakyat. Tapi mereka tidak mewakili kepentingan rakyat, yang memilih mereka, tapi kepentingan beberapa orang lain,” tulis Tsegolko.
“Rekan yang terhormat, hari ini saya telah mengambil keputusan untuk membubarkan parlemen,” tulis Poroshenko melalui akun Twitter-nya, @poroshenko, hari ini (26/8/2014).
Kantor berita RIA Novosti melaporkan, keputusan itu nekat diambil Presiden Ukraina, karena masalah gaya kepemimpinan.”Karena mayoritas anggota parlemen memilih gaya hukum diktator yang menelan korban aktivis Maidan,” tulis media itu, mengutip pernyataan juru bicara Poroshenko.
Setelah dibubarkan, Ukraina akan menggelar Pemilu Parlemen baru. Juru bicara Presiden Ukraina, Svyatoslav Tsegolko, menulis di halaman Facebook-nya, bahwa Pemilu Parlemen akan digelr 26 Oktober 2014.
Sejak terpilih sebagai presiden, Poroshenko telah menerapkan gaya kepemimpinan demokrasi, dan menyerukan semua rakyat Ukrina bersatu.
“Kursi parlemen terdiri dari puluhan wakil rakyat. Tapi mereka tidak mewakili kepentingan rakyat, yang memilih mereka, tapi kepentingan beberapa orang lain,” tulis Tsegolko.
(mas)