Algojo ISIS Gorok Leher James Foley 6 Kali
A
A
A
LONDON - Algojo ISIS diketahui menggorok leher jurnalis Amerika Serikat, James Foley sebanyak 6 kali. Hal itu dideteksi dari ahli analisis forensik di London, Inggris.
Namun, video pemenggalan militan ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah itu kemungkinan ada sedikit rekayasa dengan pembunuhan yang terjadi sebenarnya. Algojo ISIS pembunuh James Foley diduga kuat militan asal Inggris dengan nama panggilan “John”.
Analis menduga video adegan pemenggalan Foley merupakan propaganda dari kelompok radikal pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu. (Baca: ISIS Penggal Leher Jurnalis Amerika)
Analis video berdurasi empat menit lebih 40 detik dilakukan oleh sebuah perusahaan sains forensik internasional yang bekerjasama dengan polisi Inggris. Hasilnya, ada dugaan video dibuat dengan teknik tipuan. Di mana pembuatannya dilakukan setelah pembunuhan terjadi.
Seorang analis forensik mengatakan kepada Times, bahwa tidak ada darah yang dapat dilihat, meskipun pisau digorokkan ke leher James Foley sebanyak enam kali.
”Setelah ada trik tambahan, pisau dapat dilihat ditarik di leher bagian atas setidaknya enam kali, dengan tidak ada bukti darah di gambar yang memudar menjadi hitam,” kata analis yang berbicara dengan syarat anonim, yang dilansir semalam (24/8/2014).
Salah satu ahli ditugaskan untuk memeriksa rekaman itu juga mengkonfirmasi analisisi video tersebut. ”Saya pikir itu telah direkayasa. Perasaan saya adalah bahwa eksekusi mungkin terjadi setelah kamera dimatikan,” ujar ahli itu.
Namun perusahaan penganalisis video algojo ISIS pemenggal James Foley, juga minta syarat anonim ketika hasil analis ini dipublikasikan. “Tidak ada yang berselisih bahwa di beberapa titik eksekusi memang terjadi,” lanjut ahli tersebut. (Baca: Sebelum James Foley Dipenggal, ISIS Minta Lady al-Qaeda)
Aksi algojo ISIS pemenggal James Foley itu telah menuai kecaman dari para pemimpin dunia, termasuk dari Indonesia. Presiden AS, Barack Obama, bersumpah untuk memberantas ISIS setelah jurnalis AS itu dipenggal.
“Tidak hanya Tuhan yang akan berdiri, untuk (menyaksikan) apa yang mereka lakukan kemarin,” kata Obama. Dia melanjutkan, aksi bengis seperti itu dilakukan oleh orang yang tidak beragama. ”Dan tak boleh ada di abad 21,” lanjut dia. (Baca juga: Jurnalis AS Dipenggal, Obama: Tak Ada Tempat bagi ISIS)
Namun, video pemenggalan militan ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah itu kemungkinan ada sedikit rekayasa dengan pembunuhan yang terjadi sebenarnya. Algojo ISIS pembunuh James Foley diduga kuat militan asal Inggris dengan nama panggilan “John”.
Analis menduga video adegan pemenggalan Foley merupakan propaganda dari kelompok radikal pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu. (Baca: ISIS Penggal Leher Jurnalis Amerika)
Analis video berdurasi empat menit lebih 40 detik dilakukan oleh sebuah perusahaan sains forensik internasional yang bekerjasama dengan polisi Inggris. Hasilnya, ada dugaan video dibuat dengan teknik tipuan. Di mana pembuatannya dilakukan setelah pembunuhan terjadi.
Seorang analis forensik mengatakan kepada Times, bahwa tidak ada darah yang dapat dilihat, meskipun pisau digorokkan ke leher James Foley sebanyak enam kali.
”Setelah ada trik tambahan, pisau dapat dilihat ditarik di leher bagian atas setidaknya enam kali, dengan tidak ada bukti darah di gambar yang memudar menjadi hitam,” kata analis yang berbicara dengan syarat anonim, yang dilansir semalam (24/8/2014).
Salah satu ahli ditugaskan untuk memeriksa rekaman itu juga mengkonfirmasi analisisi video tersebut. ”Saya pikir itu telah direkayasa. Perasaan saya adalah bahwa eksekusi mungkin terjadi setelah kamera dimatikan,” ujar ahli itu.
Namun perusahaan penganalisis video algojo ISIS pemenggal James Foley, juga minta syarat anonim ketika hasil analis ini dipublikasikan. “Tidak ada yang berselisih bahwa di beberapa titik eksekusi memang terjadi,” lanjut ahli tersebut. (Baca: Sebelum James Foley Dipenggal, ISIS Minta Lady al-Qaeda)
Aksi algojo ISIS pemenggal James Foley itu telah menuai kecaman dari para pemimpin dunia, termasuk dari Indonesia. Presiden AS, Barack Obama, bersumpah untuk memberantas ISIS setelah jurnalis AS itu dipenggal.
“Tidak hanya Tuhan yang akan berdiri, untuk (menyaksikan) apa yang mereka lakukan kemarin,” kata Obama. Dia melanjutkan, aksi bengis seperti itu dilakukan oleh orang yang tidak beragama. ”Dan tak boleh ada di abad 21,” lanjut dia. (Baca juga: Jurnalis AS Dipenggal, Obama: Tak Ada Tempat bagi ISIS)
(mas)