Pemenggalan Foley Serangan Teroris pada AS
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih menyebut pemenggalan terhadap jurnalis Amerika Serikat (AS), James Foley, oleh militan ISIS merupakan serangan teroris pada AS.
Pemenggalan Foley juga menjadi alasan bagi AS untuk memperluas perang melawan ISIS atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah. Gedung Putih berdalih, hal itu untuk melindungi kepentingan dan warga AS di Irak maupun di Suriah.
”Tentu saja, ketika kita melihat seseorang tewas sedemikian rupa mengerikan, yang mewakili serangan teroris terhadap negara kita dan terhadap warga negara AS,” kata Ben Rhodes, Wakil Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih.
Militan ISIS telah merilis video pemenggalan Foley pada Selasa lalu. ISIS berdalih, pemenggalan itu sebagai aksi balasan atas serangan udara AS di Irak.
Presiden Barack Obama mengutuk eksekusi tersebut. Sedangkan para pejabat AS telah mulai upaya kampanye internasional untuk memerangi para ekstremis.
Rhodes, seperti dikutip Wall Street Journal, Jumat petang (22/8/2014), AS pada akhirnya akan mengambil langkah jangka panjang untuk memerangi ISIS. Caranya, dengan melibatkan warga Irak, pasukan Kurdi dan negara-negara lain di Timur Tengah untuk sama-sama melawan ISIS.
AS berharap pemerintah baru Irak di bawah pimpinan Perdana Menteri Haidar al-Abadi bisa membawa perubahan baru di Irak yang lebih baik, termasuk membersihkan para militan ISIS dari negara itu.
Pemenggalan Foley juga menjadi alasan bagi AS untuk memperluas perang melawan ISIS atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah. Gedung Putih berdalih, hal itu untuk melindungi kepentingan dan warga AS di Irak maupun di Suriah.
”Tentu saja, ketika kita melihat seseorang tewas sedemikian rupa mengerikan, yang mewakili serangan teroris terhadap negara kita dan terhadap warga negara AS,” kata Ben Rhodes, Wakil Penasehat Keamanan Nasional Gedung Putih.
Militan ISIS telah merilis video pemenggalan Foley pada Selasa lalu. ISIS berdalih, pemenggalan itu sebagai aksi balasan atas serangan udara AS di Irak.
Presiden Barack Obama mengutuk eksekusi tersebut. Sedangkan para pejabat AS telah mulai upaya kampanye internasional untuk memerangi para ekstremis.
Rhodes, seperti dikutip Wall Street Journal, Jumat petang (22/8/2014), AS pada akhirnya akan mengambil langkah jangka panjang untuk memerangi ISIS. Caranya, dengan melibatkan warga Irak, pasukan Kurdi dan negara-negara lain di Timur Tengah untuk sama-sama melawan ISIS.
AS berharap pemerintah baru Irak di bawah pimpinan Perdana Menteri Haidar al-Abadi bisa membawa perubahan baru di Irak yang lebih baik, termasuk membersihkan para militan ISIS dari negara itu.
(mas)