Pentolan al-Qaeda Yaman Puji Aksi ISIS
A
A
A
SANAA - Pemimpin al-Qaeda di Yaman, Ibrahim al-Rubaish telah memuji aksi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) di Irak. Namun, dia tidak berjanji setia kepada Khalifah Islam versi ISIS, yakni, Abu Bakar al-Baghdadi.
”Saya mengucapkan selamat kepada semua militan di kelompok yang berbeda untuk kemenangan dimenangkan oleh saudara-saudara kita di Irak terhadap pemerintah boneka,” katanya menyindir pemerintah Irak sebagai pemerintah boneka yang pro-kaum Syiah, seperti dikutip Daily Star, Kamis (14/8/2014).
Rubaish merupakan pemimpin al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) untuk urusan agama. Kelompok itu berdiri tahun 2009 dan menyatakan diri sebagai cabang al-Qaeda Yaman.
”Siapa yang tidak menyambut kemenangan Sunni dan kekalahan (Nuri al-Maliki) yang telah menganiaya kaum Sunni?," tanya dia mengacu pada Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki dari kelompok Syiah, yang kini telah diganti Haidar al-Abadi.
Kebijakan Maliki di Irak secara luas telah disalahkan, karena dianggap memperuncing perpecahan sektarian di Irak. Pemerintahan Maliki pula yang dianggap sebagai pemicu munculnya kelompok ISIS yang melakukan pembunuhan massal terhadap kaum minoritas di Irak utara.
Kendati demikian, Rubaish tidak memberikan dukungan soal klaim Kekhalifahan Islam yang diproklamirkan ISIS akhir Juni lalu.
AQAP telah dianggap Amerika Serikat sebagai jaringan ekstremis mematikan di sebagian wilayah Timur Tengah dan Afrika. AQAP tetap menyatakan setia kepada Ayman al Zawahri, pemimpin al-Qaeda kelahiran Mesir sebagai penerus Osama bin Laden.
”Saya mengucapkan selamat kepada semua militan di kelompok yang berbeda untuk kemenangan dimenangkan oleh saudara-saudara kita di Irak terhadap pemerintah boneka,” katanya menyindir pemerintah Irak sebagai pemerintah boneka yang pro-kaum Syiah, seperti dikutip Daily Star, Kamis (14/8/2014).
Rubaish merupakan pemimpin al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) untuk urusan agama. Kelompok itu berdiri tahun 2009 dan menyatakan diri sebagai cabang al-Qaeda Yaman.
”Siapa yang tidak menyambut kemenangan Sunni dan kekalahan (Nuri al-Maliki) yang telah menganiaya kaum Sunni?," tanya dia mengacu pada Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki dari kelompok Syiah, yang kini telah diganti Haidar al-Abadi.
Kebijakan Maliki di Irak secara luas telah disalahkan, karena dianggap memperuncing perpecahan sektarian di Irak. Pemerintahan Maliki pula yang dianggap sebagai pemicu munculnya kelompok ISIS yang melakukan pembunuhan massal terhadap kaum minoritas di Irak utara.
Kendati demikian, Rubaish tidak memberikan dukungan soal klaim Kekhalifahan Islam yang diproklamirkan ISIS akhir Juni lalu.
AQAP telah dianggap Amerika Serikat sebagai jaringan ekstremis mematikan di sebagian wilayah Timur Tengah dan Afrika. AQAP tetap menyatakan setia kepada Ayman al Zawahri, pemimpin al-Qaeda kelahiran Mesir sebagai penerus Osama bin Laden.
(mas)