Gencatan Senjata di Gaza Diperpanjang 5 Hari
A
A
A
KAIRO - Negosiator Israel dan Palestina telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza selama lima hari. Meskipun sudah sepakat memperpanjang gencatan senjata, Israel tetap menyerang Gaza setelah tengah malam tadi dengan dalih merespons tembakan roket dari Gaza.
Pepanjangan gencatan senjata selama lima hari disepakati kedua pihak, satu jam menjelang batas akhir gencatan senjata selama tiga hari yang sudah disepakati Israel dan Hamas sebelumnya.
”Kami telah sepakat untuk memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi,” kata kepala delegasi Palestina di Kairo, Azzam al-Ahmed, semalam, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/8/2014).
Seorang pejabat Mesir mengatakan Israel juga menerima proposal perpanjangan gencatan senjata lima hari tersebut. (Baca: Langgar Gencatan Senjata, Jet Israel Bombardir Gaza)
Perpanjangan gencatan senjata dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi Israel dan Hamas untuk menegosiasikan gencatan senjata jangka panjang dan peta jalan damai di wilayah Gaza.
Kedua belah pihak sedang mempertimbangkan proposal Mesir yang sebagian membahas sejumlah tuntutan masing-masing. Kendati demikian, ada perbedaan yang mencolok dalam setiap tuntutan baik dari kubu Israel maupun Hamas, dan diragukan bisa disepakati kedua pihak.
Hamas menuntut diakhirnya blokade yang diberlakukan oleh Israel sejak delapan tahun lalu. Blokade itu telah menyengsaran rakyat Palestina di Gaza yang berjumlah sekitar 1,8 juta orang karena berbagai akses, seperti pendidikan, dan kesehatan tidak memungkinkan.
Sedangkan Israel menginginkan Hamas untuk melucuti senjata. Para pejabat Israel, termasuk Menteri Luar Negeri Avigdor Liberman, terang-terangan menyatakan bahwa Israel berniat menyingkirkan Hamas. (Baca juga: Menlu Israel: Singkirkan Hamas!)
Menurutnya, diplomasi damai mustahil terjadi di Gaza, selama Hamas berkuasa di wilayah Palestina itu. Setelah menyingkirkan Hamas, lanjut Liberman, Palestina harus menggelar Pemilu, baru melakukan diplomasi dengan Israel.
Pepanjangan gencatan senjata selama lima hari disepakati kedua pihak, satu jam menjelang batas akhir gencatan senjata selama tiga hari yang sudah disepakati Israel dan Hamas sebelumnya.
”Kami telah sepakat untuk memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi,” kata kepala delegasi Palestina di Kairo, Azzam al-Ahmed, semalam, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/8/2014).
Seorang pejabat Mesir mengatakan Israel juga menerima proposal perpanjangan gencatan senjata lima hari tersebut. (Baca: Langgar Gencatan Senjata, Jet Israel Bombardir Gaza)
Perpanjangan gencatan senjata dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi Israel dan Hamas untuk menegosiasikan gencatan senjata jangka panjang dan peta jalan damai di wilayah Gaza.
Kedua belah pihak sedang mempertimbangkan proposal Mesir yang sebagian membahas sejumlah tuntutan masing-masing. Kendati demikian, ada perbedaan yang mencolok dalam setiap tuntutan baik dari kubu Israel maupun Hamas, dan diragukan bisa disepakati kedua pihak.
Hamas menuntut diakhirnya blokade yang diberlakukan oleh Israel sejak delapan tahun lalu. Blokade itu telah menyengsaran rakyat Palestina di Gaza yang berjumlah sekitar 1,8 juta orang karena berbagai akses, seperti pendidikan, dan kesehatan tidak memungkinkan.
Sedangkan Israel menginginkan Hamas untuk melucuti senjata. Para pejabat Israel, termasuk Menteri Luar Negeri Avigdor Liberman, terang-terangan menyatakan bahwa Israel berniat menyingkirkan Hamas. (Baca juga: Menlu Israel: Singkirkan Hamas!)
Menurutnya, diplomasi damai mustahil terjadi di Gaza, selama Hamas berkuasa di wilayah Palestina itu. Setelah menyingkirkan Hamas, lanjut Liberman, Palestina harus menggelar Pemilu, baru melakukan diplomasi dengan Israel.
(mas)