Poroshenko Pertimbangan Misi Kemanusiaan ke Ukraina Timur
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina, Petro Poroshenko menyatakan, dirinya sedang mempertimbangkan untuk mengirim misi kemanusiaan ke wilayah Ukraina timur. Pernyataan ini muncul setelah Dewan Kemanan PBB menganggap situasi kemanusiaan di Ukraina timur semakin memprihatinkan.
Melansir Itar-tas, Minggu (10/8/2014), Poroshenko dikabarkan telah membahas masalah ini dengan presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer dan mitra internasional Ukraina lainnya.
Pihak pemerintah Ukraina juga menyatakan, Poroshenko sudah membahas masalah ini dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Menurut Presiden Ukraina itu, dirinya tidak akan menolak semua bantuan kemanusiaan yang masuk ke Ukraina timur. Tetapi dengan beberapa persyaratan, seperti tidak adanya campur tangan militer dalam pengiriman bantuan kemanusiaan itu.
"Kami siap untuk menerima bantuan kemanusiaan, tetapi jika mis ini merupakan misi internasional, tanpa dukungan militer. Bantuan itu juga hanya diperkenankan masuk melalui pos pemeriksaan di perbatasan yang dikendalikan oleh penjaga perbatasan Ukraina, dan dikawal oleh militer Ukraina untuk memastikan keamanan misi itu," ucap Poroshenko.
Sebelumnya, Rusia menyatakan siap mengirimkan misi kemanusiaan ke Ukraina timur di bawah pengasawan ICRC. Michelle Masson, Kepala Delegasi ICRC ke Kiev sendiri mendukung upaya yang coba dilakukan Rusia tersebut.
Namun, hal ini mendapat penolakan keras dari pemerintah Ukraina dan sekutunya. Mereka menuduh Rusia hanya menggunakan kedok misi kemanusiaan untuk mengirimkan tentaranya ke wilayah Ukraina.
Melansir Itar-tas, Minggu (10/8/2014), Poroshenko dikabarkan telah membahas masalah ini dengan presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Peter Maurer dan mitra internasional Ukraina lainnya.
Pihak pemerintah Ukraina juga menyatakan, Poroshenko sudah membahas masalah ini dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel.
Menurut Presiden Ukraina itu, dirinya tidak akan menolak semua bantuan kemanusiaan yang masuk ke Ukraina timur. Tetapi dengan beberapa persyaratan, seperti tidak adanya campur tangan militer dalam pengiriman bantuan kemanusiaan itu.
"Kami siap untuk menerima bantuan kemanusiaan, tetapi jika mis ini merupakan misi internasional, tanpa dukungan militer. Bantuan itu juga hanya diperkenankan masuk melalui pos pemeriksaan di perbatasan yang dikendalikan oleh penjaga perbatasan Ukraina, dan dikawal oleh militer Ukraina untuk memastikan keamanan misi itu," ucap Poroshenko.
Sebelumnya, Rusia menyatakan siap mengirimkan misi kemanusiaan ke Ukraina timur di bawah pengasawan ICRC. Michelle Masson, Kepala Delegasi ICRC ke Kiev sendiri mendukung upaya yang coba dilakukan Rusia tersebut.
Namun, hal ini mendapat penolakan keras dari pemerintah Ukraina dan sekutunya. Mereka menuduh Rusia hanya menggunakan kedok misi kemanusiaan untuk mengirimkan tentaranya ke wilayah Ukraina.
(esn)