Israel Umumkan Penarikan Penuh Pasukan dari Gaza
A
A
A
GAZA - Demi mendukung kelancaran gencatan senjata selama 72 jam yang baru tercapai semalam, Israel dikabarkan menarik seluruh pasukannya dari Gaza. Penarikan ini merupakan penarikan kedua setelah sebelumnya Israel menarik mundur setengah pasukannya dari Gaza.
Melansir Al Arabiya, Selasa (5/8/2014), gencatan senjata kemanusiaan 72 jam kedua antara Hamas dan Israel diharapkan dapat bertahan hingga selesai. Beberapa pihak berpendapat, gencatan senjata ini bisa memberikan kesempatan kepada dunia internasional untuk menyalurkan bantuan ke Gaza.
Namun, militer Israel menyatakan, pihaknya tetap mempertahankan pasukannya di sekitar wilayah perbatasan. Militer Israel beralasan, penempatan pasukannya hanya sebatas ancang-ancang, jika Hamas melakukan tindakan ofensif di tengah gencatan senjata.
"Pasukan Pertahanan Israel akan didistribusikan dalam posisi defensif di luar Jalur Gaza dan kami akan tetap mempertahankan mereka dalam posisi defensif selama masa gencatan senjata," ungkap juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner.
Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel ini menuai banyak pujian dan dukungan dari dunia internasional. Sekertaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon bahkan tak segan menuji pihak Palestina yang dinilai proaktif dalam upaya gencatan senjatan ini.
"Dalam hal ini (proses gencatan senjata), ia (Ban Ki-moon) menyambut baik keterlibatan pro aktif dari delegasi Palestina di bawah kepemimpinan Presiden Palestina, Mahmud Abbas,” ungkap juru bicara Ki-moon dalam sebuah pernyataan.
Melansir Al Arabiya, Selasa (5/8/2014), gencatan senjata kemanusiaan 72 jam kedua antara Hamas dan Israel diharapkan dapat bertahan hingga selesai. Beberapa pihak berpendapat, gencatan senjata ini bisa memberikan kesempatan kepada dunia internasional untuk menyalurkan bantuan ke Gaza.
Namun, militer Israel menyatakan, pihaknya tetap mempertahankan pasukannya di sekitar wilayah perbatasan. Militer Israel beralasan, penempatan pasukannya hanya sebatas ancang-ancang, jika Hamas melakukan tindakan ofensif di tengah gencatan senjata.
"Pasukan Pertahanan Israel akan didistribusikan dalam posisi defensif di luar Jalur Gaza dan kami akan tetap mempertahankan mereka dalam posisi defensif selama masa gencatan senjata," ungkap juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner.
Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel ini menuai banyak pujian dan dukungan dari dunia internasional. Sekertaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon bahkan tak segan menuji pihak Palestina yang dinilai proaktif dalam upaya gencatan senjatan ini.
"Dalam hal ini (proses gencatan senjata), ia (Ban Ki-moon) menyambut baik keterlibatan pro aktif dari delegasi Palestina di bawah kepemimpinan Presiden Palestina, Mahmud Abbas,” ungkap juru bicara Ki-moon dalam sebuah pernyataan.
(esn)