Kecewa Kebijakan Masalah Gaza, Menteri Muslim Inggris Mundur
A
A
A
LONDON - Seorang menteri senior di kantor urusan Luar Negeri Inggris pada Selasa (5/8/2014) dikabarkan mengunduran diri. Pengunduran diri Sayeeda Warsi (43) dikarenakan rasa kecewa atas kebijakan pemerintahannya terhadap Gaza.
Melansir Reuters, Warsi dikabarkan kecewa dengan langkah yang diambil oleh Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang seolah-olah mendukung Israel. Cameron memang tidak pernah sekalipun menyampaikan kecaman terhadap tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza.
"Pendekatan dan bahasa yang kami gunakan selama krisis di Gaza secara moral tidak dapat dipertahankan, tidak dalam kepentingan nasional Inggris dan akan memiliki dampak merugikan jangka panjang pada reputasi kami, baik di dunia internasional maupun domestik," ungkap Warsi.
Dia mengumukan pengunduran dirinya di akun Twitter pribadinya. Namun, dia menyatakan sudah melayangkan surat resmi kepada Cameron terkait pengunduran dirinya. Warsi terkenal sebagai politisi Inggris yang mendukung Palestina.
Warsi sendiri bukanlah anggota kabinet penuh dalam pemerintah Cameron. Tetapi dia tetap memiliki hak untuk hadir di parlemen dan memainkan peran penting dalam mediasi antara pemerintah dan komunitas Muslim di Inggris.
Melansir Reuters, Warsi dikabarkan kecewa dengan langkah yang diambil oleh Perdana Menteri Inggris, David Cameron, yang seolah-olah mendukung Israel. Cameron memang tidak pernah sekalipun menyampaikan kecaman terhadap tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap Gaza.
"Pendekatan dan bahasa yang kami gunakan selama krisis di Gaza secara moral tidak dapat dipertahankan, tidak dalam kepentingan nasional Inggris dan akan memiliki dampak merugikan jangka panjang pada reputasi kami, baik di dunia internasional maupun domestik," ungkap Warsi.
Dia mengumukan pengunduran dirinya di akun Twitter pribadinya. Namun, dia menyatakan sudah melayangkan surat resmi kepada Cameron terkait pengunduran dirinya. Warsi terkenal sebagai politisi Inggris yang mendukung Palestina.
Warsi sendiri bukanlah anggota kabinet penuh dalam pemerintah Cameron. Tetapi dia tetap memiliki hak untuk hadir di parlemen dan memainkan peran penting dalam mediasi antara pemerintah dan komunitas Muslim di Inggris.
(esn)