Kotak Hitam Tunjukkan MH17 Jatuh oleh Serpihan Rudal
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina mengatakan, rekaman kotak hitam dari pesawat Malaysia Airlines MH17 menunjukkan bahwa pesawat itu jatuh oleh serpihan dari rudal yang ditembakkan.
Klaim itu disampaikan setelah inspektur internasional, termasuk dari Polisi Federal Australia, berhasil mencapai lokasi tragedi jatuhnya MH17. Para penyelidik itu berhasil menjangkau lokasi tragedi MH17 meski di tengah pertempuran sengit di daerah yang dikuasai sparatis pro-Rusia di Donetsk, Ukraina timur.
Data dari kotak hitam pesawat MH17 dibongkar di Inggris, setelah pejabat Malaysia menyerahkannya kepada penyelidik internasional. Kotak hitam itu semula berada di tangan separatis pro-Rusia yang kemudian diserahkan kepada pejabat Malaysia.
Juru bicara Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Andriy Lysenko, mengatakan penyelidik internasional sudah mengetahui isi rekaman data pesawat MH17.
”Yang menunjukkan alasan kehancuran dan kecelakaan pesawat itu akibat dekompresi ledakan besar yang timbul dari beberapa perforasi pecahan peluru dari ledakan rudal,” kata Lysenko, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/7/2014).
Sejumlah pihak, terutama Ukraina dan Amerika Serikat percaya, pesawat itu jatuh ditembak oleh rudal Buk. Namun, Rusia mencium ada kejanggalan, di mana dua pesawat jet tempur Ukraina mendekati pesawat MH17 beberapa menit sebelum pesawat itu jatuh.
Pesawat itu jatuh di Donetsk pada 17 Juli 2014. Sebanyak 298 orang di dalam pesawat, termasuk 12 warga Indonesia tewas. Pesawat jatuh setelah lepas landas dari Amsterdam untuk menuju Kuala Lumpur.
Klaim itu disampaikan setelah inspektur internasional, termasuk dari Polisi Federal Australia, berhasil mencapai lokasi tragedi jatuhnya MH17. Para penyelidik itu berhasil menjangkau lokasi tragedi MH17 meski di tengah pertempuran sengit di daerah yang dikuasai sparatis pro-Rusia di Donetsk, Ukraina timur.
Data dari kotak hitam pesawat MH17 dibongkar di Inggris, setelah pejabat Malaysia menyerahkannya kepada penyelidik internasional. Kotak hitam itu semula berada di tangan separatis pro-Rusia yang kemudian diserahkan kepada pejabat Malaysia.
Juru bicara Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina, Andriy Lysenko, mengatakan penyelidik internasional sudah mengetahui isi rekaman data pesawat MH17.
”Yang menunjukkan alasan kehancuran dan kecelakaan pesawat itu akibat dekompresi ledakan besar yang timbul dari beberapa perforasi pecahan peluru dari ledakan rudal,” kata Lysenko, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/7/2014).
Sejumlah pihak, terutama Ukraina dan Amerika Serikat percaya, pesawat itu jatuh ditembak oleh rudal Buk. Namun, Rusia mencium ada kejanggalan, di mana dua pesawat jet tempur Ukraina mendekati pesawat MH17 beberapa menit sebelum pesawat itu jatuh.
Pesawat itu jatuh di Donetsk pada 17 Juli 2014. Sebanyak 298 orang di dalam pesawat, termasuk 12 warga Indonesia tewas. Pesawat jatuh setelah lepas landas dari Amsterdam untuk menuju Kuala Lumpur.
(mas)