Rusia Tidak Akan Balas Sanksi AS
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Senin (28/7/2014) menyatakan, pihaknya tidak akan memberikan respon apapun mengenai saksi terbaru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS).
Melansir Reuters, Lavrov dengan percaya diri menyatakan, sanksi yang dijatuhakan kepada meraka akan menjadi sebuah cambuk untuk membuat Rusia lebih mandiri dan maju. Dirinya juga menyatakan, Rusia tidak ingin memberi respon balasan dan tak ingin memperkeruh hubungan dengan dunia barat.
“Saya yakinkan kepada Anda semua, kami (Rusia) akan bisa mengatasi kesulitan di beberapa bidang dalam dunia ekonomi kami, karena sanksi yang dijatuhkan kepada kami. Mungkin kami akan lebih mandiri dan percaya diri dengan kemampuan yang kami miliki,” ucap Lavrov.
Dia sendiri menyatakan, tidak mungkin sanksi itu tidak memberikan efek kepada Rusia. Walaupun berimbas kecil, tetap saja sanksi itu bisa menimbulkan sedikit badai di perekonomian Rusia.
“Kita tidak akan mengabaikan efek dari sanksi itu. Tetapi, sikap mengecam atau mencoba memberikan sanksi balasan kepada negara pemberi sanksi (AS) tidak mencerminkan sikap sebuah negara besar, hal itu tidak layak dilakukan oleh sebuah negara besar,” Lavrov menambahkan.
Sanksi semacam ini pernah terjadi pada Iran, di mana mereka terkena embargo senjata yang membuat mereka tidak bisa membeli perlengkapan militer dari luar negeri. Namun, karena sanksi itu mereka menjadi negara mandiri dengan kekuatan militer yang kuat, yang mereka bangun.
Melansir Reuters, Lavrov dengan percaya diri menyatakan, sanksi yang dijatuhakan kepada meraka akan menjadi sebuah cambuk untuk membuat Rusia lebih mandiri dan maju. Dirinya juga menyatakan, Rusia tidak ingin memberi respon balasan dan tak ingin memperkeruh hubungan dengan dunia barat.
“Saya yakinkan kepada Anda semua, kami (Rusia) akan bisa mengatasi kesulitan di beberapa bidang dalam dunia ekonomi kami, karena sanksi yang dijatuhkan kepada kami. Mungkin kami akan lebih mandiri dan percaya diri dengan kemampuan yang kami miliki,” ucap Lavrov.
Dia sendiri menyatakan, tidak mungkin sanksi itu tidak memberikan efek kepada Rusia. Walaupun berimbas kecil, tetap saja sanksi itu bisa menimbulkan sedikit badai di perekonomian Rusia.
“Kita tidak akan mengabaikan efek dari sanksi itu. Tetapi, sikap mengecam atau mencoba memberikan sanksi balasan kepada negara pemberi sanksi (AS) tidak mencerminkan sikap sebuah negara besar, hal itu tidak layak dilakukan oleh sebuah negara besar,” Lavrov menambahkan.
Sanksi semacam ini pernah terjadi pada Iran, di mana mereka terkena embargo senjata yang membuat mereka tidak bisa membeli perlengkapan militer dari luar negeri. Namun, karena sanksi itu mereka menjadi negara mandiri dengan kekuatan militer yang kuat, yang mereka bangun.
(esn)