Ajaib, Bayi di Gaza Lahir dari Ibu yang Dibunuh Israel
A
A
A
GAZA - Keajaiban terjadi pada seorang bayi di Gaza saat militer Israel menginvasi wilayah Palestina itu. Bayi itu lahir dengan cara caesar dari rahim ibunya yang sudah tewas akibat serangan Israel.
Dokter setempat mengataakan, bayi perempuan yang belum diberi nama itu memiliki kesempatan 50 persen untuk bertahan hidup.
Dokter yang berjuang menyelamatkan bayi tak bersalah itu tak bisa menahan kemarahannya atas tindakan kejam militer Israel. ”Saya sangat marah, saya sangat sedih. Saya merasa bahwa bayi ini adalah milik saya,” kata dokter Palestina yang diwawancarai BBC dalam kondisi anonim.
Insiden itu terjadi Jumat dini hari kemarin. Pemboman Israel di perumahan warga sipil di Gaza menewaskan sejumlah warga, termasuk ibu bayi itu. Serangan diluncurkan sekitar pukul 02.00 dini hari.
Sementara itu, pada hari ini (26/7/2014), Hamas dan Israel setuju melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina, selama 12 jam. Gencatan sejata dimulai pukul 04.00 waktu Gaza.
Gencatan senjata selama 12 jam, akan menjadi kesempatan untuk penyaluran bantuan kemanusiaan termasuk obat-obatan ke Jalur Gaza. Selama ini bantuan tidak bisa masuk ke Gaza, karena dikepung pasukan Israel.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan kelompoknya bersama dengan semua kelompok bersenjata di Gaza telah menyetujui gencatan senjata sementara. Dia menyebut, gencatan senjata 12 jam ini dimediasi PBB.
Dokter setempat mengataakan, bayi perempuan yang belum diberi nama itu memiliki kesempatan 50 persen untuk bertahan hidup.
Dokter yang berjuang menyelamatkan bayi tak bersalah itu tak bisa menahan kemarahannya atas tindakan kejam militer Israel. ”Saya sangat marah, saya sangat sedih. Saya merasa bahwa bayi ini adalah milik saya,” kata dokter Palestina yang diwawancarai BBC dalam kondisi anonim.
Insiden itu terjadi Jumat dini hari kemarin. Pemboman Israel di perumahan warga sipil di Gaza menewaskan sejumlah warga, termasuk ibu bayi itu. Serangan diluncurkan sekitar pukul 02.00 dini hari.
Sementara itu, pada hari ini (26/7/2014), Hamas dan Israel setuju melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina, selama 12 jam. Gencatan sejata dimulai pukul 04.00 waktu Gaza.
Gencatan senjata selama 12 jam, akan menjadi kesempatan untuk penyaluran bantuan kemanusiaan termasuk obat-obatan ke Jalur Gaza. Selama ini bantuan tidak bisa masuk ke Gaza, karena dikepung pasukan Israel.
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan kelompoknya bersama dengan semua kelompok bersenjata di Gaza telah menyetujui gencatan senjata sementara. Dia menyebut, gencatan senjata 12 jam ini dimediasi PBB.
(mas)