Demo Besar di Tepi Barat, Israel Tembak Mati Pria Palestina
A
A
A
TEPI BARAT - Pasukan keamanan Israel menembak mati seorang pria Palestina semalam. Pembunuhan oleh aparat keamanan Israel itu terjadi saat demonstrasi besar-besaran pecah di Tepi Barat, sebelah utara Yerusalem.
Petugas keamanan dan medis Palestina mengkonfirmasi, korban benama Mohammed Al-Aaraj, 25. Dia menjadi salah satu dari 10 ribu demonstran yang beraksi di Tepi Barat.
Demonstrasi besar itu berubah menjadi bentrok antara demonstran dengan polisi dan tentara Israel di Qalandiya, perbatasan Yerusalem dan Ramallah.
Selain seorang pria Palestina ditembak mati, sebanyak 20 orang lainnya terluka. Pihak militer Israel atau IDF menyalahkan para demonstran.
”Ada ribuan perusuh di sana,” bunyi pernyatan IDF. ”Mereka sedangmembakar ban dan melemparkan bom molotov, serta kembang api ke arah tentara dan polisi di perbatasan,” lanjut pernyataan IDF, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (25/7/2014).
”Para prajurit merespons dengan cara meredam kerusuhan,” imbuh IDF mengacu pada tindakan penembakan gas air mata dan penembakan ke arah demosntran.
IDF semula mengklaim pasukan Israel hanya menggunakan peluru karet. Namun, ketika jatuh korban tewas, IDF tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal jika tentara Israel menggunakan peluru tajam.
Insiden di Tepi Barat itu semakin memanaskan situasi di Palestina, setelah Israel menginvasi Jalur Gaza tanpa ampun sejak 8 Juli 2014 lalu. Korban invasi Israel di Jalur Gaza, kini sudah mencapai sekitar 800 jiwa.
Petugas keamanan dan medis Palestina mengkonfirmasi, korban benama Mohammed Al-Aaraj, 25. Dia menjadi salah satu dari 10 ribu demonstran yang beraksi di Tepi Barat.
Demonstrasi besar itu berubah menjadi bentrok antara demonstran dengan polisi dan tentara Israel di Qalandiya, perbatasan Yerusalem dan Ramallah.
Selain seorang pria Palestina ditembak mati, sebanyak 20 orang lainnya terluka. Pihak militer Israel atau IDF menyalahkan para demonstran.
”Ada ribuan perusuh di sana,” bunyi pernyatan IDF. ”Mereka sedangmembakar ban dan melemparkan bom molotov, serta kembang api ke arah tentara dan polisi di perbatasan,” lanjut pernyataan IDF, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (25/7/2014).
”Para prajurit merespons dengan cara meredam kerusuhan,” imbuh IDF mengacu pada tindakan penembakan gas air mata dan penembakan ke arah demosntran.
IDF semula mengklaim pasukan Israel hanya menggunakan peluru karet. Namun, ketika jatuh korban tewas, IDF tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal jika tentara Israel menggunakan peluru tajam.
Insiden di Tepi Barat itu semakin memanaskan situasi di Palestina, setelah Israel menginvasi Jalur Gaza tanpa ampun sejak 8 Juli 2014 lalu. Korban invasi Israel di Jalur Gaza, kini sudah mencapai sekitar 800 jiwa.
(mas)