Pro-Israel, Obama Ditantang Uji Nyali di Gaza
A
A
A
GAZA - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama ditantang uji nyali di Gaza setelah dia mendukung invasi Israel tanpa ampun di Jalur Gaza, Palestina. Tantangan itu disampaikan dokter asal Norwegia yang menjadi sukarelawan di sebuah rumah sakit di Gaza.
Mads Gilbert, dokter ahli bedah yang menantang Obama itu selama ini mengabdikan dirinya di rumah sakit Al Shifa’a. Gilbert menantang Obama bermalam di rumah sakit itu untuk melihat langsung penderitaan rakyat Gaza akibat invasi mematikan Israel. (Baca: Obama Beber Alasan Bela Israel saat Buka Puasa Bersama)
“Serangan Israel tanpa ampun, ini pembunuhan,” kata Gilbert menggambarkan kekejaman invasi Israel. “Apakah ini berhenti ketika Obama dan (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu datang?,” lanjut dia, dalam wawancaranya dengan Al Arabiya, Kamis (24/7/2014).
”Anda bertanggung jawab untuk pembunuhan besar-besaran terhadap rakyat Palestina yang tak berdosa ini. Anda memiliki begitu banyak darah di tangan Anda, dan sekarang terlalu sulit untuk membersihkannya,” ucap Gilbert.
Dokter Norwegia itu bahkan menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Obama. ”Obama, apakah Anda memiliki hati? Saya mengundang Anda, menghabiskan satu malam. Ya, hanya satu malam, dengan kami di rumah sakit Al Shifa'a. Saya yakin, 100 persen, itu akan mengubah sejarah,” tulis dia.
”Tak seorang pun dengan hati dan kekuasaan pernah bisa berjalan kaki dari malam ke malam di (rumah sakit) Shifa'a tanpa bertekad untuk mengakhiri pembantaian terhadap rakyat Palestina,” lanjut surat Gilbert.
Dalam sebuah wawancara, Gilbert mengatakan bahwa ada penderitaan yang mengerikan di Gaza. ”Dengan melihat penderitaan anak-anak, perempuan terluka, amputasi. Dengan melihat semua ini, dia bisa mencegah penderitaan yang dilakukan pemerintah Israel, dan itu bisa dilakukan Obama. Itulah mengapa saya mengundangnya,” katanya.
Mads Gilbert, dokter ahli bedah yang menantang Obama itu selama ini mengabdikan dirinya di rumah sakit Al Shifa’a. Gilbert menantang Obama bermalam di rumah sakit itu untuk melihat langsung penderitaan rakyat Gaza akibat invasi mematikan Israel. (Baca: Obama Beber Alasan Bela Israel saat Buka Puasa Bersama)
“Serangan Israel tanpa ampun, ini pembunuhan,” kata Gilbert menggambarkan kekejaman invasi Israel. “Apakah ini berhenti ketika Obama dan (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu datang?,” lanjut dia, dalam wawancaranya dengan Al Arabiya, Kamis (24/7/2014).
”Anda bertanggung jawab untuk pembunuhan besar-besaran terhadap rakyat Palestina yang tak berdosa ini. Anda memiliki begitu banyak darah di tangan Anda, dan sekarang terlalu sulit untuk membersihkannya,” ucap Gilbert.
Dokter Norwegia itu bahkan menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Obama. ”Obama, apakah Anda memiliki hati? Saya mengundang Anda, menghabiskan satu malam. Ya, hanya satu malam, dengan kami di rumah sakit Al Shifa'a. Saya yakin, 100 persen, itu akan mengubah sejarah,” tulis dia.
”Tak seorang pun dengan hati dan kekuasaan pernah bisa berjalan kaki dari malam ke malam di (rumah sakit) Shifa'a tanpa bertekad untuk mengakhiri pembantaian terhadap rakyat Palestina,” lanjut surat Gilbert.
Dalam sebuah wawancara, Gilbert mengatakan bahwa ada penderitaan yang mengerikan di Gaza. ”Dengan melihat penderitaan anak-anak, perempuan terluka, amputasi. Dengan melihat semua ini, dia bisa mencegah penderitaan yang dilakukan pemerintah Israel, dan itu bisa dilakukan Obama. Itulah mengapa saya mengundangnya,” katanya.
(mas)