AS: MH17, Korban Salah Sasaran
AS: MH17, Korban Salah Sasaran
A
A
A
WASHINGTON - Pihak intelijen Amerika Serikat (AS) menduga tindakan penembakan pesawat Malayia Airlines (MAS) MH17 bukanlah sesuatu yang disengaja. Menurut mereka, MH17 merupakan korban salah sasaran.
Melansir Channel News Asia, Selasa (23/7/2014), menurut mereka terdapat beberapa prajurit baru separatis pro-Rusia yang menduga bahwa pesawat komersil itu adalah pesawat musuh, atau jet tempur milik Ukraina yang mencoba memasuki wilayah Ukraina timur.
"Penjelasan yang paling masuk akal adalah bahwa kejadian itu adalah sebuah kesalahan,dan rudal itu ditembakkan oleh awak tak terlatih yang menggunakan sistem yang memerlukan keterampilan dan pelatihan khsus,” ungkap pejabat intelijen AS dalam kondisi anonim.
“Hal ini bukan pertama kali terjadi, bahkan AS pernah melakukannya. Angkatan Laut AS pernah keliru menembak jatuh sebuah pesawat penumpang sipil Iran pada tahun 1988. Kita semua pernah melihat kesalahan semacam ini di masa lalu,” ucap pejabat itu.
Dirinya menambahkan, sudah sangat jelas rudal itu ditembakan dari wilayah Ukaraina timur dan mungkin saja secara tidak langsung Rusia terlibat di dalamnya dengan memberikan pasokan amunisi dan senjata kepada separatis.
“Satu hal yang belum kita ketahui saat ini adalah, siapa orang yang telah menarik pelatuk. Kami tidak memiliki nama, pangkat atau bahkan kebangsaan orang tersebut, dan kami juga belum bisa menemukan alasan di balik penemabakan itu,” ucapnya.
Melansir Channel News Asia, Selasa (23/7/2014), menurut mereka terdapat beberapa prajurit baru separatis pro-Rusia yang menduga bahwa pesawat komersil itu adalah pesawat musuh, atau jet tempur milik Ukraina yang mencoba memasuki wilayah Ukraina timur.
"Penjelasan yang paling masuk akal adalah bahwa kejadian itu adalah sebuah kesalahan,dan rudal itu ditembakkan oleh awak tak terlatih yang menggunakan sistem yang memerlukan keterampilan dan pelatihan khsus,” ungkap pejabat intelijen AS dalam kondisi anonim.
“Hal ini bukan pertama kali terjadi, bahkan AS pernah melakukannya. Angkatan Laut AS pernah keliru menembak jatuh sebuah pesawat penumpang sipil Iran pada tahun 1988. Kita semua pernah melihat kesalahan semacam ini di masa lalu,” ucap pejabat itu.
Dirinya menambahkan, sudah sangat jelas rudal itu ditembakan dari wilayah Ukaraina timur dan mungkin saja secara tidak langsung Rusia terlibat di dalamnya dengan memberikan pasokan amunisi dan senjata kepada separatis.
“Satu hal yang belum kita ketahui saat ini adalah, siapa orang yang telah menarik pelatuk. Kami tidak memiliki nama, pangkat atau bahkan kebangsaan orang tersebut, dan kami juga belum bisa menemukan alasan di balik penemabakan itu,” ucapnya.
(esn)
Explore More