Lolos dari Tragedi MH370, Co-Pilot Ini Jadi Korban MH17
A
A
A
KUALA LUMPUR - Ahmad Hakimi Hanafi, pernah mengungkapkan rasa bersyukurnya karena batal terbang bersama pesawat Malaysia Airlines MH370, pada 8 Maret 2014 lalu.
Namun, takdir menetapkan co-pilot Malaysia itu sebagai korban pesawat MH17 yang jatuh di Ukraina timur.
Fakta itu diceritakan kakek korban, Daud Abdul Kadir, 80 di rumahnya di Kota Baru, Malaysia. Kepada kantor berita Bernama, Daud mengatakan, bahwa cucunya itu nyaris menjadi korban pesawat MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 dan sampai saat ini belum ditemukan.
Meenurutnya, cucunya itu seharusnya bertugas dalam pesawat MH370, tapi dalam menit-menit terakhir batal karena digantikan co-pilot lainnya. Kendati demikian, Daud ikhlas menerima takdir cucunya yang akhirnya tewas dalam tragedi pesawat MH17, Kamis pekan lalu.
”Ketika ia datang untuk mengunjungi saya beberapa minggu setelah MH370 hilang, Hakimi mengatakan kepada saya, bahwa dia seharusnya ikut dalam mengemudikan pesawat itu,” ucap Daud, yang dilansir semalam (20/7/2014).
Pesawat MH17 membawa 298 penumpang dan awak dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Namun dalam perjalanan pesawat itu jatuh di Donetsk, dan diyakini akibat ditembak oleh rudal.
Sudah lebih dari 200 jenazah korban ditemukan. Namun, rata-rata belum bisa dipulangkan ke negara asal mereka. Sebab, lokasi jatuhnya pesawat MH17 dikuasai para separtis pro-Rusia.
Bahkan, seperti dikutip Reuters, Senin (21/7/2014) kelompok separatis pro-Rusia dan militer Ukraina terlibat baku tembak tak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat MH17.
Namun, takdir menetapkan co-pilot Malaysia itu sebagai korban pesawat MH17 yang jatuh di Ukraina timur.
Fakta itu diceritakan kakek korban, Daud Abdul Kadir, 80 di rumahnya di Kota Baru, Malaysia. Kepada kantor berita Bernama, Daud mengatakan, bahwa cucunya itu nyaris menjadi korban pesawat MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 dan sampai saat ini belum ditemukan.
Meenurutnya, cucunya itu seharusnya bertugas dalam pesawat MH370, tapi dalam menit-menit terakhir batal karena digantikan co-pilot lainnya. Kendati demikian, Daud ikhlas menerima takdir cucunya yang akhirnya tewas dalam tragedi pesawat MH17, Kamis pekan lalu.
”Ketika ia datang untuk mengunjungi saya beberapa minggu setelah MH370 hilang, Hakimi mengatakan kepada saya, bahwa dia seharusnya ikut dalam mengemudikan pesawat itu,” ucap Daud, yang dilansir semalam (20/7/2014).
Pesawat MH17 membawa 298 penumpang dan awak dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Namun dalam perjalanan pesawat itu jatuh di Donetsk, dan diyakini akibat ditembak oleh rudal.
Sudah lebih dari 200 jenazah korban ditemukan. Namun, rata-rata belum bisa dipulangkan ke negara asal mereka. Sebab, lokasi jatuhnya pesawat MH17 dikuasai para separtis pro-Rusia.
Bahkan, seperti dikutip Reuters, Senin (21/7/2014) kelompok separatis pro-Rusia dan militer Ukraina terlibat baku tembak tak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat MH17.
(mas)