Sejarawan Khawatir ISIS akan Hancurkan Kakbah

Kamis, 10 Juli 2014 - 16:09 WIB
Sejarawan Khawatir ISIS...
Sejarawan Khawatir ISIS akan Hancurkan Kakbah
A A A
MOSUL - Seorang pakar sejarah Islam dan hubungan Muslim-Kristen Univeristas North Carolina, Amerika Serikat (AS), Profesor Carl Ernst, khawatir jika para militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) nantinya juga menjadikan Kakbah sebagai target.

Kekhawatiran itu bermula dari menyebarnya tweet yang diduga berasal dari akun milik kelompok militan radikal. Tweet itu berisi ancaman penghancuranKakbah dengan alasan untuk memurnikan ajaran agama.

Kakbah merupakan bangunan yang menjadi kiblat salat bagi umat Islam. Bangunan itu disucikan umat Islam dan menjadi salah satu simbol terpenting dalam ritual ibadah haji.

"Demi Tuhan, kita junjung syekh kami al-Baghdadi (Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS) memimpin Mekkah, bagi mereka yang menyembah batu (Kakbah), kami akan membunuh Anda. Saya akan meruntuhkan Kakbah,” bunyi tweet yang diduga ditulis para militan ISIS.

Berbagai media Turki juga menyoroti kekhawatiran yang sama, setelah tweet itu menyebar. Tweet lain dari akun yang sama juga menulis, bahwa orang-orang yang pergi ke Mekah bukan menyembah Tuhan.

”Orang-orang akan ke Mekah untuk menyentuh batu, bukan untuk Tuhan. Saya bersumpah demi Tuhan, jika Anda (Baghdadi) menaklukkan Arab Saudi, semua yang disembah kecuali Allah akan dihancurkan,” lanjut tweet itu. Namun, keaslian tweet itu belum bisa diverifkasi secara independen.

Bisa Picu Perlawanan

Menurut Ernst, jika ISIS benar-benar akan menghancurkan Kakbah, maka mereka akan menghadapi perlawanan luar biasa dari umat Muslim di berbagai dunia. Ernst mencemaskan sepak terjang ISIS yang telah menghancurkan berbagai situs suci kaum Syiah di Irak yang memicu konflik sektarian.

“Tapi kalau ISIS benar-benar mencoba untuk menghancurkan Kakbah, mereka akan bertemu dengan oposisi yang luar biasa,” kata Ernst, seperti dikutip Fox News, Rabu (9/7/2014).

Ernst mengatakan ancaman ISIS untuk menghancurkan Kakbah memang mengejutkan, tapi itu bukan hal baru. “Pada awal abad 10, kelompok Syiah garis keras yang dikenal sebagai Qarmatis menyerbu Mekah, membakar Kakbah, dan membawa lari batu hitam (hajar aswat) yang dianggap sebagai berhala,” tutur Ernst.

Pakar sejarah Islam lain dari Universitas Georgetown, Yvonne Haddad, mengatakan, ISIS yang sudah mengubah namanya menjadi Negara Islam tidak bisa kompromi dengan Muslim yang bekerjasama dengan negara-negara Barat.

”Mereka melihat diri mereka sebagai pembela terakhir dari peradaban Islam dan ingin memberantas apa pun yang mereka lihat sebagai musuh Islam, dan setiap Muslim yang mereka anggap berkompromi dengan Barat,” kata Haddad.

Menurut Times of London, akun Twitter ISIS sebelumnya mem-posting gambar beberapa bangunan suci Syiah di Irak yang mereka hancurkan, terutama yang berada di Kota Mosul, Irak utara.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2223 seconds (0.1#10.140)