Singgung Umat Islam, Film Nabi Muhammad Dirilis di Denmark
A
A
A
KOPENHAGEN - Sineas Denmark, Lars Hedegaard, memproduksi film animasi yang bisa memicu kemarahan umat Islam. Dia membuat film animasi berjudul “Aisha and Muhammad” yang dijdwalkan dirilis hari ini (4/7/2014).
Film animasi itu kontroversial, sebab mengulas kehidupan Nabi Muhammad yang menikahi Aisyah yang disebut masih di bawah umur.
Film animasi itu disutradarai oleh sineas Pakistan Imran Firasat.Sedangkan Hedegaard sendiri bereperan sebagai koordinator produksi bersama para sineas Eropa lain yang dikenal anti-Islam.
Hedegaard, pada tahun lalu lolos dari serangan pembunuhan karena aktivitasnya yang menyuarakan anti-Islam.”Di sini, di Eropa, kami hidup dalam ketakutan terorisme Islam,” kata Hedegaard, seperti dikutip The Copenhagen Post.
”Islam semakin merampok kebebasan kita dalam berekspresi dan merenggut kebebasan kami,” katanya lagi.
Dia mengklaim film animasi itu bersumber dari kitab suci Alquran yang dia pahami. ”Pertama dan terpenting, kita harus memahami Nabi Muhammad, hidupnya dan ajaran-ajarannya,” ucap Hedegaard.
Dalam film animasi itu, dia menirukan penggalan dialog yang diucapkan tokoh pemeran Nabi Muhammad yang memilih menikah dengan Aisyah.
”Dia cantik dan saat ia besar nanti dan jika saya masih hidup saya akan menikahinya,” ujar Hedegaard yang menirukan dialog pemeran Nabi Muhammad. Kutipan itu, dia klaim diucapkan Nabi dalam Alquran.
Selain Hedergarrd, produser lain yang terlibat dalam pembuatan film kontroversial itu adalah Hans Erling Jensen, Ketua Dewan Organisasi Free Speech Eropa.
Sementra itu, pihak kepolisian Kopenhagen tidak akan mengungkapkan apakah akan ada demonstrasi terkait pembuatan dan pemutaran film itu. Sedangkan organisasi Islam, Det Islamiske Trossamfund I Danmark, menolak berkomentar soal kontroversi film itu.
Film animasi itu kontroversial, sebab mengulas kehidupan Nabi Muhammad yang menikahi Aisyah yang disebut masih di bawah umur.
Film animasi itu disutradarai oleh sineas Pakistan Imran Firasat.Sedangkan Hedegaard sendiri bereperan sebagai koordinator produksi bersama para sineas Eropa lain yang dikenal anti-Islam.
Hedegaard, pada tahun lalu lolos dari serangan pembunuhan karena aktivitasnya yang menyuarakan anti-Islam.”Di sini, di Eropa, kami hidup dalam ketakutan terorisme Islam,” kata Hedegaard, seperti dikutip The Copenhagen Post.
”Islam semakin merampok kebebasan kita dalam berekspresi dan merenggut kebebasan kami,” katanya lagi.
Dia mengklaim film animasi itu bersumber dari kitab suci Alquran yang dia pahami. ”Pertama dan terpenting, kita harus memahami Nabi Muhammad, hidupnya dan ajaran-ajarannya,” ucap Hedegaard.
Dalam film animasi itu, dia menirukan penggalan dialog yang diucapkan tokoh pemeran Nabi Muhammad yang memilih menikah dengan Aisyah.
”Dia cantik dan saat ia besar nanti dan jika saya masih hidup saya akan menikahinya,” ujar Hedegaard yang menirukan dialog pemeran Nabi Muhammad. Kutipan itu, dia klaim diucapkan Nabi dalam Alquran.
Selain Hedergarrd, produser lain yang terlibat dalam pembuatan film kontroversial itu adalah Hans Erling Jensen, Ketua Dewan Organisasi Free Speech Eropa.
Sementra itu, pihak kepolisian Kopenhagen tidak akan mengungkapkan apakah akan ada demonstrasi terkait pembuatan dan pemutaran film itu. Sedangkan organisasi Islam, Det Islamiske Trossamfund I Danmark, menolak berkomentar soal kontroversi film itu.
(mas)