Klaim Hari Penghakiman di Mars, Ilmuwan Mesir Ditertawakan

Jum'at, 27 Juni 2014 - 21:29 WIB
Klaim Hari Penghakiman di Mars, Ilmuwan Mesir Ditertawakan
Klaim Hari Penghakiman di Mars, Ilmuwan Mesir Ditertawakan
A A A
KAIRO - Seorang ilmuwan Mesir yang bekerja untuk Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tidak hanya dipecat dari pekerjaannya, tapi juga ditertawakan publik.

Pemicunya, karena ilmuwan itu mengklaim Hari Penghakiman telah terjadi di planet Mars, dan Bumi menjadi tempat selanjutnya.

Ilmuwan itu bernama Ahmed Shaheen. Dia dijuluki "Nostradamus” atau astronomnya Arab. Tapi oleh rekannya sendiri dia ditertawakan. ”Dari mana dia membawa omong kosong itu?,” ledek ilmuwan berkebangsaan Mesir-Amerika, Farouq al-Baz, yang juga bekerja dengan NASA untuk membantu mengeksplorasi bulan.

”Apa yang telah dia katakan tidak logis, dan tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan tidak menggali apa yang dianggap sebagai hal gaib,” lanjut Baz, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (27/6/2014).

Ahmed Shaheen, telah diberitakan laman Emirati24 atas klaim kontoversialnya itu.”Sejak enam tahun NASA telah mencatat matahari terbit dari barat, membuatnya menjadi hari penghakiman,” katanya.

Terbitnya matahari dari arah barat, selama ini diyakini menjadi tanda-tanda datangnya hari kiamat. ”Makhluk di Mars tahu tentang hal ini, dan mereka melarikan diri ke planet lain seperti bumi dalam bentuk warga ras kulit putih di negara-negara Skandinavia,” ujar Shaheen.

Shaheen, yang menyebut dirinya sebagai seorang peneliti hukum dan anggota organisasi Amnesty International, juga menulis di Twitter.”Akan ada kejutan yang akan datang bahwa NASA tidak akan mampu menjelaskan itu,” tulis Shaheen.

Tak hanya itu, dia membuat kejutan dengan pernyataannya yang menyebut pernah terjadi diskusi antara manusia dengan salah satu alien di dunia nyata. Dia bersumpah untuk untuk mengungkap hal itu.

Atas klaim kontroversial itu, Al-Baz mendesak Shaheen untuk melakukan perjalanan ke Mars guna melihat sendiri, apakah Hari Penghakiman telah terjadi di planet itu atau tidak.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3367 seconds (0.1#10.140)