Penyanyi Nigeria Tawarkan Keperawanannya untuk Boko Haram
A
A
A
MAIDUGURI - Adokiye, penyanyi pop Nigeria menawarkan keperawanannya untuk kelompok militan Boko Haram sebagai barter dengan pembebasan ratusan siswi yang diculik kelompok itu.
Adokiye menyatakan ratusan siswi itu tidak bersalah, sehingga dia minta kelompok pimpinan Abubakar Shekau membebaskan mereka.
“Ini hanya tidak adil. Mereka terlalu muda. Saya berharap saya bisa menawarkan diri sebagai gantinya,” kata Adokiye.
"Mereka adalah gadis-gadis berusia 12 hingga 15 tahun, oh demi Tuhan, saya lebih tua dan lebih berpengalaman,” kata penyanyi berusia 23 tahun asal negara bagian Imo itu.
“Bahkan jika 10 sampai 12 laki-laki harus membawa saya setiap malam, saya tidak peduli. Hanya saya mohon lepaskan gadis-gadis itu dan biarkan mereka kembali ke orang tua mereka,” imbuh Adokiye.
Sebanyak 276 siswi diculik pada tanggal 14 April 2014 dari kota utara-timur Chibok, di negara bagian Borno. Wilayah itu mayoritas penduduknya beragama Kristen, dan kerap jadi sasaran Boko Haram.
Tawaran keperawanan dari penyanyi bernama lengkap Adokiye Ngozi Kyrian itu, seperti dikutip news.com.au, Kamis (26/6/2014), menuai kontroversi di media sosial. Sebagian dari pengguna media sosial mendukungnya. Namun, tidak sedikit mencelanya, karena dianggap hanya mencari sensasi.
Adokiye menyatakan ratusan siswi itu tidak bersalah, sehingga dia minta kelompok pimpinan Abubakar Shekau membebaskan mereka.
“Ini hanya tidak adil. Mereka terlalu muda. Saya berharap saya bisa menawarkan diri sebagai gantinya,” kata Adokiye.
"Mereka adalah gadis-gadis berusia 12 hingga 15 tahun, oh demi Tuhan, saya lebih tua dan lebih berpengalaman,” kata penyanyi berusia 23 tahun asal negara bagian Imo itu.
“Bahkan jika 10 sampai 12 laki-laki harus membawa saya setiap malam, saya tidak peduli. Hanya saya mohon lepaskan gadis-gadis itu dan biarkan mereka kembali ke orang tua mereka,” imbuh Adokiye.
Sebanyak 276 siswi diculik pada tanggal 14 April 2014 dari kota utara-timur Chibok, di negara bagian Borno. Wilayah itu mayoritas penduduknya beragama Kristen, dan kerap jadi sasaran Boko Haram.
Tawaran keperawanan dari penyanyi bernama lengkap Adokiye Ngozi Kyrian itu, seperti dikutip news.com.au, Kamis (26/6/2014), menuai kontroversi di media sosial. Sebagian dari pengguna media sosial mendukungnya. Namun, tidak sedikit mencelanya, karena dianggap hanya mencari sensasi.
(mas)