Israel: Irak Mungkin akan Terpecah
Kamis, 26 Juni 2014 - 15:09 WIB
Israel: Irak Mungkin akan Terpecah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Israel, Shimon Peres memperingatkan kepada pemerintah Irak mengenai perpecahan di negara tersebut. Ia menyatakan, bahwa dirinya tidak yakin Irak bisa tetap menjadi negara yang bersatu di tengah meningkatnya kekerasan sektarian di negara itu.
Peres, seperti dilansir Xinhua, Kamis (26/6/2014), menyatakan hal tersebut saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Gedung Putih. Peres datang ke AS untuk melakukan kunjungan resmi kenegaraan.
"Hal terbaik yang bisa terjadi adalah bahwa Irak akan tetap menjadi negara yang bersatu. Tapi, saya bertanya-tanya apakah itu mungkin terjadi di tengah krisis yang terjadi saat ini,” ungkap Peres kepada Obama.
"Untuk melakukannya, Anda harus mempersiapkan sebuah pasukan untuk melawan para pihak yang terlibat. Saya tidak melihat tentara (Irak) akan melakukannya dan saya tidak melihat pihak-pihak yang lain akan setuju untuk itu," ucap Peres.
Peres, yang masa jabatannya akan berakhir tidak lama lagi setelah terjun di dunia politik selama 65 tahun, mengunjungi AS untuk melakukan pertemuan dengan Obama dan beberapa komunitas Yahudi yang berada di negara tersebut.
Peres, seperti dilansir Xinhua, Kamis (26/6/2014), menyatakan hal tersebut saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Gedung Putih. Peres datang ke AS untuk melakukan kunjungan resmi kenegaraan.
"Hal terbaik yang bisa terjadi adalah bahwa Irak akan tetap menjadi negara yang bersatu. Tapi, saya bertanya-tanya apakah itu mungkin terjadi di tengah krisis yang terjadi saat ini,” ungkap Peres kepada Obama.
"Untuk melakukannya, Anda harus mempersiapkan sebuah pasukan untuk melawan para pihak yang terlibat. Saya tidak melihat tentara (Irak) akan melakukannya dan saya tidak melihat pihak-pihak yang lain akan setuju untuk itu," ucap Peres.
Peres, yang masa jabatannya akan berakhir tidak lama lagi setelah terjun di dunia politik selama 65 tahun, mengunjungi AS untuk melakukan pertemuan dengan Obama dan beberapa komunitas Yahudi yang berada di negara tersebut.
(esn)
