Dunia Barat Tuntut Langkah Konkrit Rusia
A
A
A
BRUSSELS - Berita mengenai sanksi ketiga yang akan dijatuhkan kepada Rusia semakin kencang berhembus. Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, Rabu (25/6/2014), bila Rusia tidak bisa membuktikan apa yang mereka katakan, maka sanksi itu kemungkinan akan dijatuhkan.
“Penembakan helikopter Ukraina yang menewaskan 9 orang oleh separatis pro-Rusia menunjukan, bahwa rencana damai yang dibuat bersama dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan sangat sulit untuk terealisasi,” ungkap Hague, seperti dilansir Channel News Asia.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, yang baru saja kembali dari kunjungan kerja ke Kiev mengungkapkan betapa rapuhnya kondisi kemanan di wilayah timur Ukraina. “Kita bisa lihat kemajuan yang sudah dicapai, bisa dengan mudah dirusak oleh para separatis itu sendiri,” ungkap Steinmeier.
“Tetapi, harapan untuk mampu menstabilkan kembali kondisi di wilayah tersebut masih ada, walaupun sangat kecil. Kita masih memiliki alasan untuk optimis, kalau hal ini bisa terwujud,” Steinmeir menambahkan.
Rusia, sebelumnya sudah mengambil beberapa langkah yang dianggap kemajuan oleh pihak Barat. Selain mendesak separatis untuk melakukan gencatan senjata, Putin juga berencana untuk menarik resolusi militer mengenai keterlibatan pasukan Rusia di Ukraina.
Namun, sekali lagi pihak Barat tidak langsung menerima langkah yang diambil Putin. Baik AS, Jerman atau Inggris menuntut hal yang sama, yaitu langkah kongkrit yang dilakukan Rusia dan bukan hanya kata-kata.
“Penembakan helikopter Ukraina yang menewaskan 9 orang oleh separatis pro-Rusia menunjukan, bahwa rencana damai yang dibuat bersama dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan sangat sulit untuk terealisasi,” ungkap Hague, seperti dilansir Channel News Asia.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, yang baru saja kembali dari kunjungan kerja ke Kiev mengungkapkan betapa rapuhnya kondisi kemanan di wilayah timur Ukraina. “Kita bisa lihat kemajuan yang sudah dicapai, bisa dengan mudah dirusak oleh para separatis itu sendiri,” ungkap Steinmeier.
“Tetapi, harapan untuk mampu menstabilkan kembali kondisi di wilayah tersebut masih ada, walaupun sangat kecil. Kita masih memiliki alasan untuk optimis, kalau hal ini bisa terwujud,” Steinmeir menambahkan.
Rusia, sebelumnya sudah mengambil beberapa langkah yang dianggap kemajuan oleh pihak Barat. Selain mendesak separatis untuk melakukan gencatan senjata, Putin juga berencana untuk menarik resolusi militer mengenai keterlibatan pasukan Rusia di Ukraina.
Namun, sekali lagi pihak Barat tidak langsung menerima langkah yang diambil Putin. Baik AS, Jerman atau Inggris menuntut hal yang sama, yaitu langkah kongkrit yang dilakukan Rusia dan bukan hanya kata-kata.
(esn)