Obama Tekan Putin dengan Ancaman Ganjaran Setimpal
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama untuk kesekian kalinya menekan Presiden Rusia, Vladimir Putin agar mendukung perdamaian di Ukraina. Saat keduanya berbicara, Obama menekan Putin untuk meredam ketegangan di Ukraina timur atau akan diberi ganjaran setimpal berupa sanksi menyakitkan terhadap Rusia.
”Presiden (Obama) berbicara dengan Presiden Putin dan sekali lagi mendesak dia untuk mendukung perdamaian, bukan menyediakan senjata dan peralatan (perang) yang melintasi perbatasan untuk mendukung separatis di Ukraina,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest kepada wartawan.
”Rusia akan menghadapi sanksi tambahan jika kita tidak melihat melakukan tindakan untuk meredam situasi (di Ukraina timur),” lanjut Earnest menirukan pernyataan Obama, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/6/2014).
Kedua pemimpin itu berbicara pada Senin, waktu AS. Mereka berdiskusi tentang proposal rencana perdamaian di Ukraina, setelah pemimpin Ukraina mengumumkan gencatan senjata di Ukraina timur.
”Mereka membahas pelaksanaan rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden (Ukraina), Petro Poroshenko, “ bunyi pernyataan Kremlin.
Menurut pihak Kremlin, Putin juga menekankan bahwa prioritas untuk melaksanakan rencana perdamaian di Ukraina timur harus dimulai dengan penghentian operasi militer di Ukraina timur.
“Dan berlanjut dengan negosiasi langsung antara kedua kubu yang berlawanan.” Imbuh pernyataan Kremlin mengacu pada kubu pemerintah Ukraina yang berbasis di Kiev dengan kubu separatis lokal pro-Rusia.
”Presiden (Obama) berbicara dengan Presiden Putin dan sekali lagi mendesak dia untuk mendukung perdamaian, bukan menyediakan senjata dan peralatan (perang) yang melintasi perbatasan untuk mendukung separatis di Ukraina,” kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest kepada wartawan.
”Rusia akan menghadapi sanksi tambahan jika kita tidak melihat melakukan tindakan untuk meredam situasi (di Ukraina timur),” lanjut Earnest menirukan pernyataan Obama, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/6/2014).
Kedua pemimpin itu berbicara pada Senin, waktu AS. Mereka berdiskusi tentang proposal rencana perdamaian di Ukraina, setelah pemimpin Ukraina mengumumkan gencatan senjata di Ukraina timur.
”Mereka membahas pelaksanaan rencana perdamaian yang diusulkan oleh Presiden (Ukraina), Petro Poroshenko, “ bunyi pernyataan Kremlin.
Menurut pihak Kremlin, Putin juga menekankan bahwa prioritas untuk melaksanakan rencana perdamaian di Ukraina timur harus dimulai dengan penghentian operasi militer di Ukraina timur.
“Dan berlanjut dengan negosiasi langsung antara kedua kubu yang berlawanan.” Imbuh pernyataan Kremlin mengacu pada kubu pemerintah Ukraina yang berbasis di Kiev dengan kubu separatis lokal pro-Rusia.
(mas)