Rouhani: Iran Siap Kirim Bantuan Bila Irak Meminta
Rouhani: Iran Siap Kirim Bantuan Bila Irak Meminta
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, negaranya siap membantu Irak bila negara tetangga mereka itu meminta bantuan kepada Irak. Ia menegaskan, bahwa dirinya tidak memiliki pilihan, selain ikut melawan terorisme di negara tetangga tersebut.
“Kami akan segera mempelajarinya, bila Irak sudah secara resmi meminta bantuan kepada kami. Tetapi, sampai saat ini belum ada permintaan khusus dari mereka untuk meminta bantuan dari kami,” ungkap Rouhani. Seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (15/6/2014).
Kedua negara bertetangga tersebut mulai membangun hubungan yang erat paska runtuhnya rezim Sadam Hussein tahun 2003 lalu. “Kami selalu siap membantu Irak, dalam rangka menegakan hukum internasional,” ucap Rouhani.
Sebelumnya dilaporkan Iran sudah memberikan bantuan kepada Irak dengan mengirmkan 500 tentara elite mereka untuk membantuk pasukan keamanan Irak dalam memerangi militan Negara Islam Irak dan Levanti (ISIL).
Rouhani menegaskan, langkah yang diambil oleh ISIL adalah sebuah langkah yang sangat salah. "Mereka yang kalah (dalam pemilu) telah menggunakan peluru. Ini adalah kesalahan serius,” tegas Rouhani.
ISIL adalah kelompok yang dihuni oleh penganut islam Sunni, yang menurut beberap pihak tidak sedikit dari mereka adalah mantan pendukung Sadam Hussein yang mencoba mengambil alih kembali Irak dari pemerintah yang dihuni penganut Islam Syiah.
“Kami akan segera mempelajarinya, bila Irak sudah secara resmi meminta bantuan kepada kami. Tetapi, sampai saat ini belum ada permintaan khusus dari mereka untuk meminta bantuan dari kami,” ungkap Rouhani. Seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (15/6/2014).
Kedua negara bertetangga tersebut mulai membangun hubungan yang erat paska runtuhnya rezim Sadam Hussein tahun 2003 lalu. “Kami selalu siap membantu Irak, dalam rangka menegakan hukum internasional,” ucap Rouhani.
Sebelumnya dilaporkan Iran sudah memberikan bantuan kepada Irak dengan mengirmkan 500 tentara elite mereka untuk membantuk pasukan keamanan Irak dalam memerangi militan Negara Islam Irak dan Levanti (ISIL).
Rouhani menegaskan, langkah yang diambil oleh ISIL adalah sebuah langkah yang sangat salah. "Mereka yang kalah (dalam pemilu) telah menggunakan peluru. Ini adalah kesalahan serius,” tegas Rouhani.
ISIL adalah kelompok yang dihuni oleh penganut islam Sunni, yang menurut beberap pihak tidak sedikit dari mereka adalah mantan pendukung Sadam Hussein yang mencoba mengambil alih kembali Irak dari pemerintah yang dihuni penganut Islam Syiah.
(esn)
Explore More