Al-Qaeda Juga Rebut Kota Kelahiran Saddam Hussein

Kamis, 12 Juni 2014 - 08:57 WIB
Al-Qaeda Juga Rebut Kota Kelahiran Saddam Hussein
Al-Qaeda Juga Rebut Kota Kelahiran Saddam Hussein
A A A
TIKRIT - Serangan para militan al-Qaeda dari kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS) di berbagai wilayah Irak semakin tak terkenali. Setelah merebut Kota Mosul, para militan itu juga merebut Kota Tikrit, kota kelahiran mantan ditaktor Irak, Saddam Hussein.

Sejak rezim Saddam Hussein tumbang oleh agresi Amerika Serikat (AS) Irak tidak henti-hentinya mengalami kekacauan. Terutama, sejak pasukan AS hengkang dari Irak.

Pemerintahan Perdana Menteri Nuri al-Mailiki tidak berdaya untuk melawan para militan. Banyak tentara Irak di Kota Mosul memilih melepas seragam, meninggalkan kendaraa tempur dan melarikan diri bersama ratusan ribu warga sipil keluar dari Mosul.

Di Tikrit, para militan menyerbut sebuah penjara lokal. Mereka kemudian membebaskan ratusan tahanan. ”Semua dari Tikrit sudah di tangan para militan,” kata seorang kolonel polisi setempat kepada AFP yang berbicara dalam kondisi anonim, karena nyawanya juga terancam.

Ulah para militan al-Qaeda yang membuat Irak kacau memicu keprihatinan Amerika Serikat dan PBB. ”ISIS bukan hanya ancaman bagi stabilitas Irak, tapi ancaman bagi seluruh wilayah,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/6/2014), mendesak para pemimpin politik Irak untuk bersatu dalam menghadapi ancaman para militan. ”Sekjen PBB prihatin atas memburuknya situasi keamanan di Mosul, di mana ribuan warga sipil telah mengungsi,” kata juru bicara Ki-moon, Stephane Dujarric.

Chris Doyle, Direktur Dewan Arab-Inggris Understanding (Caabu), mengatakan, Irak perlu ditangani dengan oleh masyarakat internasional.

”Ini penting bahwa kekuatan internasional terkemuka bekerja sama dengan mitra regional untuk memastikan bahwa perang skala penuh ini tidak berlanjut. Kondisi di Irak adalah produk dari kegagalan Irak, regional dan internasional selama bertahun-tahun,” kata Doyle.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6781 seconds (0.1#10.140)