Jepang Kesal, China Masukkan Isu Budak Nafsu Militer ke PBB

Rabu, 11 Juni 2014 - 15:11 WIB
Jepang Kesal, China Masukkan Isu Budak Nafsu Militer ke PBB
Jepang Kesal, China Masukkan Isu Budak Nafsu Militer ke PBB
A A A
TOKYO - Pemerintah Jepang pada Rabu (11/6/2014) melakukan protes keras kepada China, setelah pihak memasukkan isu “perempuan penghibur” militer Jepang dan pembantaian rakyat Nanjing di era perang ke dalam program UNESCO, PBB.

China dan Korea Selatan sudah sering menyuarakan kecaman atas ulah militer Jepang di era Perang Dunia II yang menjadikan para perempuan China, Korea Selatan dan Indonesia sebagi budak pemuas nafsu militer Jepang.

Tindakan terbaru China itu semakin memanaskan ketegangan dengan Jepang, setelah sengketa pulau di Laut China Timur hingga kini belum selesai. China selama ini menduh Jepang belum serius menebus agresi yang dilakukan saat masa perang.

Jepang memprotes China yang membawa-bawa UNESCO dalam masalah politik. ”Hal ini sangat disesalkan bahwa China sedang mencoba untuk memainkan isu dari warisan negatif masa lalu dalam sejarah Sino-Jepang, dengan menggunakan UNESCO untuk tujuan politik,” kata Kepala Sekretaris Kebinet Jepang, Yoshihide Suga.

“(Tindakan itu dilakukan) ketika upaya untuk meningkatkan hubungan baik antara Jepang dan China sedang dilakukan,” lanjut Suga. ”Hari ini, kami menyampaikan protes, dan meminta China untuk menarik usulan itu.”

Kementerian Luar Negeri China, kemarin mengatakan, bahwa Beijing telah mengajukan permohonan kepada UNESCO untuk memasukkan isu-isu terkait para perempuan China dan Korea Selatan yang dipaksa bekerja di rumah bordil militer Jepang. China juga mengusulkan pembantaian 1.937 rakyat Nanjing oleh militer Jepang di era perang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6018 seconds (0.1#10.140)