SBY Hendak Pensiun, Abbott Ingin Tunjukkan Rasa Hormatnya

Selasa, 03 Juni 2014 - 08:41 WIB
SBY Hendak Pensiun,...
SBY Hendak Pensiun, Abbott Ingin Tunjukkan Rasa Hormatnya
A A A
SYDNEY - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan ia akan menujukkan kepada rakyat Indonesia, bahwa dia menghormati pemimpin dan negara ini. Rasa hormat Abbott itu akan dia tunjukkan dalam pertemuannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Batam Rabu (4/6/2014) besok.

Penghormatan yang akan ditunjukkan, kata Abbott, penting menjelang pensiun SBY sebagai Presiden Indonesia beberapa bulan lagi. Pertemuan besok menjadi pertemuan penting untuk mencairkan kebekuan hubungan Indonesia dan Australia yang rusak akibat skandal penyadapan intelijen Australia terhadap ponsel SBY, istri dan para pejabat tinggi Indonesia beberapa tahun silam.

Menurut Abbott, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru. Sehingga pertemuan besok menjadi momentum penting untuk membuat kemajuan dalam hubungan dua pemimpin itu. (Baca: Usai Skandal Penyadapan, Abbott Ingin Berbaikan dengan SBY)

”Saya sangat menantikan ini untuk memastikan hubungan ini pada pijakan yang sehat, sebelum ia (SBY) meninggalkan kantor (kepresidenan) pada akhir tahun ini,” kata Abbott kepada radio ABC, Selasa (3/6/2014).

”Saya akan membiarkan orang Indonesia tahu, bahwa saya akan selalu memperlakukan mereka dengan hormat, bahwa kita tidak akan pernah melakukan apa pun yang akan membahayakan kepentingan mereka, bahwa kami bertekad untuk bekerja sama sebanyak yang kita bisa secara manusiawi,” ujar Abbott.

Tanda-tanda mulai normalnya hubungan Indonesia dan Australia juga ditunjukkan dengan langkah Indonesia yang mengaktifkan kembali Duta Besar Indonesia untuk Australia, Najib Riphat Kesoema, yang sebelumnya ditarik beberapa bulan lalu, sejak skandal penyadapan oleh intelijen Australia terbongkar.

Indonesia telah menuntut Australia untuk menandatangani kode etik spionase sebelum menormalkan hubungan kedua pihak. Pertemuan Abbott dengan SBY besok, diyakini juga untuk menandangani kode etik tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3362 seconds (0.1#10.140)