Abbas Lantik Pemerintahan Persatuan Palestina
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina, Mahmud Abbas akhirnya mengesahkan kabinet pemerintah persatuan Palestina yang dipimpin oleh Rami Hamdallah pada Senin (2/6/2014), setelah sebelumnya dilaporkan terjadi masalah di detik-detik terakhir pengesahan.
Melansir Reuters, Kabinet ini sendiri terdiri dari 17 menteri yang menurut Abbas adalah orang-orang netral yang tidak ada hubungan dengan Fatah atau Hamas ataupun kelompok politik lainnya di Palestina.
Sebelumnya dilaporkan, pengesahan sekigus sumpah jabatan hampir menemui kegagalan, ketika Abbas hendak menghapus Departemen Urusan Pertahanan yang dikecam oleh pihah Hamas. Namun, menurut pejabat setempat, masalah tersebut akhirnya selesai, dan pengesahan pun bisa dilanjutkan.
Mereka mengambil sumpah jabatan dalam sebuah upacara kenegaraan di Ramallah. "Hari ini dan setelah saya mengumumkan pemerintah persatuan nasional, kita mendeklarasikan akhir dari hari-hari penuh penderitaan," ungkap Abbas.
Penyatuan kedua partai yang menguasai Palestina ini mendapat kecaman dari Barat dan Sekutunya. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meminta dunia internasional untuk tidak mengakui negara Palestina.
Melansir Reuters, Kabinet ini sendiri terdiri dari 17 menteri yang menurut Abbas adalah orang-orang netral yang tidak ada hubungan dengan Fatah atau Hamas ataupun kelompok politik lainnya di Palestina.
Sebelumnya dilaporkan, pengesahan sekigus sumpah jabatan hampir menemui kegagalan, ketika Abbas hendak menghapus Departemen Urusan Pertahanan yang dikecam oleh pihah Hamas. Namun, menurut pejabat setempat, masalah tersebut akhirnya selesai, dan pengesahan pun bisa dilanjutkan.
Mereka mengambil sumpah jabatan dalam sebuah upacara kenegaraan di Ramallah. "Hari ini dan setelah saya mengumumkan pemerintah persatuan nasional, kita mendeklarasikan akhir dari hari-hari penuh penderitaan," ungkap Abbas.
Penyatuan kedua partai yang menguasai Palestina ini mendapat kecaman dari Barat dan Sekutunya. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu meminta dunia internasional untuk tidak mengakui negara Palestina.
(esn)