Pesawat MH370 Dinilai Mustahil Bisa Ditemukan
A
A
A
SYDNEY - Seorang ahli kelautan Australia, Erik van Sebille, mengatakan, pesawat Malaysia Airlines MH370 hampir mustahil untuk bisa ditemukan, karena area pencarian pesawat di Samudera Hindia selatan sekarang terlalu jauh.
Tim Australia yang memimpin misi pencarian pesawat pembawa 239 orang itu telah memutuskan area pencarian akan fokus untuk wilayah seluasa 60 km persegi di Samudera Hindia. Tapi, ahli kelautan dari Universitas New South Wales tersebut menegaskan pencarian pesawat di bawah laut sangat sulit.
”Ini hampir mustahil untuk menemukan pesawat jika tidak ada petunjuk ekstra,” kata Sebille, kepada sejumlah media Australia, Jumat (30/5/2014). ”Jika tidak ada petunjuk lainnya, maka saya pikir kita berada dalam situasi yang cukup mengerikan,” lanjut dia yang dilansir Mirror.
Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak, hilang misterius pada 8 Maret 2014, tak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Penyidik menyimpulkan pesawat tipe Boeing 777 itu sengaja dialihkan dari rute normlanya oleh seseorang.
Pencarian pesawat itu telah memakan waktu lebih dari dua bulan yang tanpa menghasilkan apa pun. Tim Australia semula meyakini, pencarian pesawat itu berdasarkan petunjuk sinyal ping akustik yang berasal dari kotak hitam pesawat MH370. Namun, beberapa pakar menepisnya dan menganggap sinyal itu bukan dari kotak hitam, melainkan dari sumber lain.
“Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB ) telah menyarankan, bahwa pencarian di sekitar lokasi deteksi ping akustik sekarang dapat dianggap lengkap. Dan menurut penilaian profesional, daerah sekarang menjadi petunjuk sebagai tempat peristirahatan terakhir dari MH370,” bunyi pernyataan badan yang bertanggung jawab atas pencarian pesawat MH370.
Kepala ATSB, Martin Dolan mengatakan kepada Reuters, bahwa ia sedang berharap timnya bisa menganalisis kembali data yang ada dalam waktu dua hingga tingga minggu, meskipun ada keyakinan lokasi Samudera Hindia selatan sebagai lokasi tujuan akhir pesawat MH370.
”Kami tidak tahu itu (sinyal) ping apa,” kata Dolan melalui telepon. ”Kami masih menganalisa sinyal tersebut untuk memahami secara lebih baik,” imbuh dia.
Tim Australia yang memimpin misi pencarian pesawat pembawa 239 orang itu telah memutuskan area pencarian akan fokus untuk wilayah seluasa 60 km persegi di Samudera Hindia. Tapi, ahli kelautan dari Universitas New South Wales tersebut menegaskan pencarian pesawat di bawah laut sangat sulit.
”Ini hampir mustahil untuk menemukan pesawat jika tidak ada petunjuk ekstra,” kata Sebille, kepada sejumlah media Australia, Jumat (30/5/2014). ”Jika tidak ada petunjuk lainnya, maka saya pikir kita berada dalam situasi yang cukup mengerikan,” lanjut dia yang dilansir Mirror.
Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang dan awak, hilang misterius pada 8 Maret 2014, tak lama setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Penyidik menyimpulkan pesawat tipe Boeing 777 itu sengaja dialihkan dari rute normlanya oleh seseorang.
Pencarian pesawat itu telah memakan waktu lebih dari dua bulan yang tanpa menghasilkan apa pun. Tim Australia semula meyakini, pencarian pesawat itu berdasarkan petunjuk sinyal ping akustik yang berasal dari kotak hitam pesawat MH370. Namun, beberapa pakar menepisnya dan menganggap sinyal itu bukan dari kotak hitam, melainkan dari sumber lain.
“Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB ) telah menyarankan, bahwa pencarian di sekitar lokasi deteksi ping akustik sekarang dapat dianggap lengkap. Dan menurut penilaian profesional, daerah sekarang menjadi petunjuk sebagai tempat peristirahatan terakhir dari MH370,” bunyi pernyataan badan yang bertanggung jawab atas pencarian pesawat MH370.
Kepala ATSB, Martin Dolan mengatakan kepada Reuters, bahwa ia sedang berharap timnya bisa menganalisis kembali data yang ada dalam waktu dua hingga tingga minggu, meskipun ada keyakinan lokasi Samudera Hindia selatan sebagai lokasi tujuan akhir pesawat MH370.
”Kami tidak tahu itu (sinyal) ping apa,” kata Dolan melalui telepon. ”Kami masih menganalisa sinyal tersebut untuk memahami secara lebih baik,” imbuh dia.
(mas)