Jepang Bantu Vietnam Patroli di Laut China Selatan
A
A
A
TOKYO - Pemerintah Jepang pada Rabu (28/5/2014) menyatakan pihaknya akan akan segera memberikan bantuan kepada Vietnam, berupa pengiriman kapal patroli di tengah ketegangan yang semakin meninggi anatara Vietnam dan China di Laut China Selatan.
Bantuan ini diberikan paska semakin meninggi tensi di Laut China Selatan yang memaksa Vietnam dan Filipina untuk memperkuat kekuatan maritim mereka dan semakin mengintensifkan patroli di wilayah tersebut.
Melansir Reuters, kapal-kapal yang dikirimkan adalah kapal penjaga pantai Jepang yang sudah dipensiunkan. Namun, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyiratkan bahwa bantuan ini sepertinya belum ada hadir dalam waktu dekat.
“Tugas patroli penjaga pantai akan semakin berat, oleh karena itu sayangnya di situasi negara seperti ini kita belum bisa memesinkan seluruh armada kapal yang harusnya sudah masuk usia untuk berhenti beroperasi,” ungkap Abe.
Ketegangan semakin meninggi kerika sebuah kapal China menabrak dan menenggelamkan kapal milik nelayan Vietnam, Selasa (27/5/2014). Insiden itu terjadi tidak jauh dari lokasi pengeboran minyak di kawasan Laut China Selatan yang disengketakan kedua negara itu.
Bantuan ini diberikan paska semakin meninggi tensi di Laut China Selatan yang memaksa Vietnam dan Filipina untuk memperkuat kekuatan maritim mereka dan semakin mengintensifkan patroli di wilayah tersebut.
Melansir Reuters, kapal-kapal yang dikirimkan adalah kapal penjaga pantai Jepang yang sudah dipensiunkan. Namun, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyiratkan bahwa bantuan ini sepertinya belum ada hadir dalam waktu dekat.
“Tugas patroli penjaga pantai akan semakin berat, oleh karena itu sayangnya di situasi negara seperti ini kita belum bisa memesinkan seluruh armada kapal yang harusnya sudah masuk usia untuk berhenti beroperasi,” ungkap Abe.
Ketegangan semakin meninggi kerika sebuah kapal China menabrak dan menenggelamkan kapal milik nelayan Vietnam, Selasa (27/5/2014). Insiden itu terjadi tidak jauh dari lokasi pengeboran minyak di kawasan Laut China Selatan yang disengketakan kedua negara itu.
(esn)