Menjelang Pemilu, Suriah Masih Dihantui Teror
A
A
A
DAMASCUS - Tak lama lagi Suriah akan menggelar suatu acara akbar yang paling bersejarah di negeri mereka. Untuk pertama kalinya Suriah akan menggelar pemilu multi kandidat yang dianggap beberapa pihak sebagai awal munculnya demokrasi di negeri itu.
Namun, peristiwa bersejarah itu masih dibayang-bayangi oleh teror dan dinodai oleh aksi pasukan pemerintah yang masih kerap melakukan serangan terhadap wilayah-wilayah yang diduga sebagai kantong pemberontak. Serangan ini tak jarang menenwaskan warga sipil.
Seperti dilansir Xinhua, Senin (26/5/2014), baru-baru ini Suriah kembali dihantam teror, ketika terjadi tiga ledakan yang menghantam salah satu kota terbesar di sana, Homs. Setidaknya 9 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Satu bom mobil meledak di Distrik Zahra, menewaskan sedikitnya 8 orang dan melukai 20 orang lainnya. Satu ledakan lagi terjadi di sebuah terowongan di Homs, menewaskan satu orang, dan ledakan terakhir terjadi di tengah kota yang, tetapi otoritas setempat belum mengetahui jumlah korban yang jatuh.
Pemerintah Suriah telah menyerukan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemungutan suara presiden yang dijadwalkan berlangsung 3 Juni mendatang. Namun, oposisi menyerukan boikot dan bersumpah untuk mengganggu proses pemilu.
Namun, peristiwa bersejarah itu masih dibayang-bayangi oleh teror dan dinodai oleh aksi pasukan pemerintah yang masih kerap melakukan serangan terhadap wilayah-wilayah yang diduga sebagai kantong pemberontak. Serangan ini tak jarang menenwaskan warga sipil.
Seperti dilansir Xinhua, Senin (26/5/2014), baru-baru ini Suriah kembali dihantam teror, ketika terjadi tiga ledakan yang menghantam salah satu kota terbesar di sana, Homs. Setidaknya 9 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Satu bom mobil meledak di Distrik Zahra, menewaskan sedikitnya 8 orang dan melukai 20 orang lainnya. Satu ledakan lagi terjadi di sebuah terowongan di Homs, menewaskan satu orang, dan ledakan terakhir terjadi di tengah kota yang, tetapi otoritas setempat belum mengetahui jumlah korban yang jatuh.
Pemerintah Suriah telah menyerukan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemungutan suara presiden yang dijadwalkan berlangsung 3 Juni mendatang. Namun, oposisi menyerukan boikot dan bersumpah untuk mengganggu proses pemilu.
(esn)