Video Seksi Putri Thailand Muncul, Militer Blokir Media Inggris
A
A
A
BANGKOK - Junta militer Thailand telah memblokir media Inggris Mail Online, setelah media itu menayangkan video pesta putri Kerajaan Thailand Thailand bersama suaminya. Dalam pesta ulang tahun itu, putri Srirasmi berdandan seksi, dan tanpa mengenakan pakaian atas atau topless.
Sang putri yang hanya mengenakan G-string merayakan ulang tahun yang ditemani anjing peliharaannya. Militer Thailand yang baru saja melakukan kudeta, langsung memblokir media itu untuk wilayah Thailand.
“Situs ini diblokir karena kudeta militer. Itu info yang muncul ketika mencoba untuk mengakses situs ini. Tak jelas, apakah situs ini dapat diakses beberapa jam yang lalu,” kata seorang pengguna forum pembaca media Inggris di Thailand.
“Seberapa jauh sensor di bawah kudeta akan hilang?” tanya pembaca lain media tersebut. Menurut militer Thailand, penayangan video oleh media Inggris itu melanggar undang-undang setempat dan mempermalukan pihak kerajaan Thailand.
Sebelum ini, beberapa bulan terakhir pemerintah Thailand juga menyensor sejumlah situs yang dianggap menyinggung keluarga Kerajaan Thailand dan terkait dengan pornografi, pembajakan dan perjudian.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Departemen Komunikasi (ICT) Thailand atas pemblokiran media tersebut. Pihak keduataan Inggris di Bangkok juga belum memberikan konfirmasi.
Kendati demikian, Menteri Negara Inggris yang bertanggung jawab untuk Asia Tenggara, Hugo Swire, menyesalkan pemblokiran media. ”Saya sangat prihatin pada kerusakan lingkungan demokrasi di Thailand,” katanya, semalam (25/5/2014) seperti dikutip Daily Mail.
Sementara itu, situs media sosial Facebook, YouTube, Blogger dan Twitter , telah diblokir secara berkala, tergantung komentar pengguna media sosial apakah menyinggung pemerintah Thailand atau tidak. Beberapa halaman website BBC, CNN dan Human Rights Watch juga telah diblokir.
Sang putri yang hanya mengenakan G-string merayakan ulang tahun yang ditemani anjing peliharaannya. Militer Thailand yang baru saja melakukan kudeta, langsung memblokir media itu untuk wilayah Thailand.
“Situs ini diblokir karena kudeta militer. Itu info yang muncul ketika mencoba untuk mengakses situs ini. Tak jelas, apakah situs ini dapat diakses beberapa jam yang lalu,” kata seorang pengguna forum pembaca media Inggris di Thailand.
“Seberapa jauh sensor di bawah kudeta akan hilang?” tanya pembaca lain media tersebut. Menurut militer Thailand, penayangan video oleh media Inggris itu melanggar undang-undang setempat dan mempermalukan pihak kerajaan Thailand.
Sebelum ini, beberapa bulan terakhir pemerintah Thailand juga menyensor sejumlah situs yang dianggap menyinggung keluarga Kerajaan Thailand dan terkait dengan pornografi, pembajakan dan perjudian.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari Departemen Komunikasi (ICT) Thailand atas pemblokiran media tersebut. Pihak keduataan Inggris di Bangkok juga belum memberikan konfirmasi.
Kendati demikian, Menteri Negara Inggris yang bertanggung jawab untuk Asia Tenggara, Hugo Swire, menyesalkan pemblokiran media. ”Saya sangat prihatin pada kerusakan lingkungan demokrasi di Thailand,” katanya, semalam (25/5/2014) seperti dikutip Daily Mail.
Sementara itu, situs media sosial Facebook, YouTube, Blogger dan Twitter , telah diblokir secara berkala, tergantung komentar pengguna media sosial apakah menyinggung pemerintah Thailand atau tidak. Beberapa halaman website BBC, CNN dan Human Rights Watch juga telah diblokir.
(mas)