Usai Pertumpahan Darah, Besok Ukraina Pilih Presiden

Sabtu, 24 Mei 2014 - 14:17 WIB
Usai Pertumpahan Darah, Besok Ukraina Pilih Presiden
Usai Pertumpahan Darah, Besok Ukraina Pilih Presiden
A A A
KIEV – Setelah beberapa hari terjadi pertumpahan darah di antara pasukan Kiev dengan kelompok separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina timur, rakyat Ukraina akan memilih presiden besok (25/4/2014). Para capres pada hari ini telah dilarang berkampanye.

Setidaknya 17 orang tewas dalam konfrontasi sengit selama dua hari terakhir di Ukraina timur. Pemilu presiden Ukraina digelar pertama kali, setelah presiden sebelumnya Viktor Yanukovych yang merupakan sekutu utama Rusia, dilengserkan beberapa bulan lalu.

Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang mendukung Ukraina, akan akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk melawan Rusia, jika Moskow mengganggu pemilu di Ukraina.

“Kami bertekad bahwa pemilu yang jujur dan transparan akan berlangsung,” kata Perdana Menteri interim Ukraina, Arseny Yatseniuk dalam pembicaraan dengan para petinggi Uni Eropa, seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/5/2014).

Yatseniuk menambahkan, meskipun separatis berencana untuk mengganggu pemilu besok, namun dia percaya mayoritas warga Ukraina, termasuk yang ada di Ukraina timur menentang kelompok yang ia sebut “teroris” itu.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang berbicara di St Petersburg, mengaku akan menghormati pemilu Ukraina. Namun, dia tidak terima jika Moskow disalahkan atas kekacauan di Ukraina. (Baca: Rusia Melunak Dukung Pemilu Ukraina, AS Tak Percaya)

”Perang sipil mengamuk di Ukraina. Tapi mengapa orang-orang kita yang sedang disalahkan untuk ini ?" tanya Putin dalam forum bisnis internasional itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5647 seconds (0.1#10.140)