Pria di China Bunuh Putrinya karena Mencontek PR
A
A
A
HANGZHOU – Ye Hung, 35, pria di Kota Hangzhou, Zhejiang, China, mengikat dan memukuli putrinya yang berumur 11 tahun. Pemicunya, putrinya itu mencontek pekerjaan rumah (PR) sekolah siswa lain.
Parahnya, hukuman itu justru membuat putrinya meninggal. Karena, ikatan tali yang menjerat putrinya itu sangat kuat hingga membuat korban tidak bisa bernapas. Ye Hung, yang mengaku tidak berniat membunuh putrinya tersebut, menyesal.
Dia yang ditahan polisi setempat, memaksa keluar untuk melihat jenazah putrinya. Setelah melihat jenazah korban, Ye Hung berlutut minta ampun di depan jenazah tersebut.
Ye Hun sendiri tidak mengira jika putrinya sampai meninggal akibat hukuman tersebut. Setelah mengikat dan memukul putrinya, dia keluar rumah untuk mencari udara segar. Saat pulang, dia kaget melihat kondisi putrinya. Dia melepaskan tali yang menjerat putrinya itu, namun korban telah meninggal.
Dokter menyatakan, korban meninggal akibat serangan jantung selama 12 jam.”Si Ayah berlutut di samping tempat tidur (jenazah) putrinya, malu pada apa yang telah dilakukannya,” kata pihak kepolisian.
Ye Hung mengaku menghukum anaknya itu untuk tujuan baik. Yakni agar tidak mencontek PR temannya. ”Dia sedang berdoa untuk semua dewa, dia tahu bahwa dia akan menjadi lebih baik. Dia adalah seorang ayah memaksa, tapi terlalu jauh. Itu bukan pembunuhan berencana,” katanya, semalam (23/5/2014) seperti dikutip Mirror.
Sepupu Ye Hung, Park Jen, 37, berujar; ”Dia adalah seorang ayah yang bertanggung jawab dan peduli untuk sekolah gadis itu, ia mengirimnya ke sekolah setiap hari dan selalu mengutamakan gadis itu daripada urusan lain.”
Parahnya, hukuman itu justru membuat putrinya meninggal. Karena, ikatan tali yang menjerat putrinya itu sangat kuat hingga membuat korban tidak bisa bernapas. Ye Hung, yang mengaku tidak berniat membunuh putrinya tersebut, menyesal.
Dia yang ditahan polisi setempat, memaksa keluar untuk melihat jenazah putrinya. Setelah melihat jenazah korban, Ye Hung berlutut minta ampun di depan jenazah tersebut.
Ye Hun sendiri tidak mengira jika putrinya sampai meninggal akibat hukuman tersebut. Setelah mengikat dan memukul putrinya, dia keluar rumah untuk mencari udara segar. Saat pulang, dia kaget melihat kondisi putrinya. Dia melepaskan tali yang menjerat putrinya itu, namun korban telah meninggal.
Dokter menyatakan, korban meninggal akibat serangan jantung selama 12 jam.”Si Ayah berlutut di samping tempat tidur (jenazah) putrinya, malu pada apa yang telah dilakukannya,” kata pihak kepolisian.
Ye Hung mengaku menghukum anaknya itu untuk tujuan baik. Yakni agar tidak mencontek PR temannya. ”Dia sedang berdoa untuk semua dewa, dia tahu bahwa dia akan menjadi lebih baik. Dia adalah seorang ayah memaksa, tapi terlalu jauh. Itu bukan pembunuhan berencana,” katanya, semalam (23/5/2014) seperti dikutip Mirror.
Sepupu Ye Hung, Park Jen, 37, berujar; ”Dia adalah seorang ayah yang bertanggung jawab dan peduli untuk sekolah gadis itu, ia mengirimnya ke sekolah setiap hari dan selalu mengutamakan gadis itu daripada urusan lain.”
(mas)