Usai Kudeta, Militer Tahan Yingluck dan Kroninya
A
A
A
BANGKOK - Penguasa militer Thailand menahan mantan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra kemarin. Yingluck ditahan setelah dia dan para kroninnya diwajibkan melapor kepada militer yang telah mengambil alih kekuasaan di Thailand.
Panglima Militer Thailand, Jenderal Prayuth Chan - ocha, juga menyatakan bahwa pihaknya akan mereformasi negara sebelum pemilu digelar. Setelah itu, kekuasaan di Thailand akan diserahkan kembali ke publik.
“Kami telah menahan Yingluck, adiknya dan adik iparnya,” kata seorang perwira militer senior Thailand kepada Reuters yang dilansir Sabtu (24/5/2014).
”Kami akan melakukannya (reformasi), tidak lebih dari seminggu, itu akan terlalu panjang. Kita hanya perlu untuk mengatur hal-hal di negara ini,” kata perwira yang menolak untuk diidentifikasi itu.
Dia juga menolak menyebutkan, di mana Yingluck ditahan. Namun, media setempat menyatakan, Yingluck ditahan di sebuah pangkalan militer di Provinsi Saraburi, sebelah utaraBangkok.
Sementara itu, seorang pembantu menteri di kabinet pemerintah terguling yang menolakuntuk diidentifikasi, mengatakan beberapa orang, termasuk menteri juga ditahan. Pihak militer juga masih memberlakukan jam malam di Thailand mulai pukul 22.00-05.00 waktu setempat.
Di wilayah Chiang Mai, massa pro-keluarga Shinawatra yang berjumlah sekitar 80 orang berkumpul di jalan untuk menentang kudeta. Mereka bersumpah untuk tetap berada di jalan setiap hari.
Mantan menteri pendidikan di kabinet pemerintahan Yingluck melalui Facebook, juga mengkritik kudeta militer Thailand. ”Sebuah kudeta hanya akan membuat situasi lebih buruk. Perebutan kekuasaan bukan jalan keluar,” tulis Chaturon Chaisang, nama mantan menteri itu.
Panglima Militer Thailand, Jenderal Prayuth Chan - ocha, juga menyatakan bahwa pihaknya akan mereformasi negara sebelum pemilu digelar. Setelah itu, kekuasaan di Thailand akan diserahkan kembali ke publik.
“Kami telah menahan Yingluck, adiknya dan adik iparnya,” kata seorang perwira militer senior Thailand kepada Reuters yang dilansir Sabtu (24/5/2014).
”Kami akan melakukannya (reformasi), tidak lebih dari seminggu, itu akan terlalu panjang. Kita hanya perlu untuk mengatur hal-hal di negara ini,” kata perwira yang menolak untuk diidentifikasi itu.
Dia juga menolak menyebutkan, di mana Yingluck ditahan. Namun, media setempat menyatakan, Yingluck ditahan di sebuah pangkalan militer di Provinsi Saraburi, sebelah utaraBangkok.
Sementara itu, seorang pembantu menteri di kabinet pemerintah terguling yang menolakuntuk diidentifikasi, mengatakan beberapa orang, termasuk menteri juga ditahan. Pihak militer juga masih memberlakukan jam malam di Thailand mulai pukul 22.00-05.00 waktu setempat.
Di wilayah Chiang Mai, massa pro-keluarga Shinawatra yang berjumlah sekitar 80 orang berkumpul di jalan untuk menentang kudeta. Mereka bersumpah untuk tetap berada di jalan setiap hari.
Mantan menteri pendidikan di kabinet pemerintahan Yingluck melalui Facebook, juga mengkritik kudeta militer Thailand. ”Sebuah kudeta hanya akan membuat situasi lebih buruk. Perebutan kekuasaan bukan jalan keluar,” tulis Chaturon Chaisang, nama mantan menteri itu.
(mas)