Anggap AS Musuh, Rusia Ingin Satukan Pecahan Soviet
A
A
A
MOSKOW-- Seorang pejabat senior Rusia pada Jumat (23/5/2014) mengatakan, tujuan strategis Moskow adalah mengintegrasikan wilayah-wilayah pecahan Uni Soviet. Siapa pun yang menentang tujuan itu, termasuk Amerika Serikat, maka tidak dianggap sebagai mitra.
Pernyataan itu disampaikan Deputi Pertama Perdana Menteri Rusia, Igor Shuvalov dalam sebuah acara St Petersburg International Economic Forum.”Ini adalah tujuan strategis kami,” kata Shuvalov. Dia mengatakan, bahwa dia tidak mengerti mengapa Amerika Serikat menentang upaya itu.
”Hal ini diperlukan untuk menciptakan sikap luar negeri pada semua orang yang menentang tujuan kami, mereka bukan teman kita, bukan mitra kami. Mereka adalah orang-orang yang mencoba untuk menghancurkan dasar kekuatan ekonomi kita,” ujar Shuvalov, seperti dikutip Reuters.
Ambisi Rusia untuk menggabungkan negara-negara pecahan Uni Soviet, juga pernah diungkapkan Andrj Illarionov, mantan penasihat ekonomi Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada era 2000-2005. ”Pandangan Putin adalah bahwa ia melindungi apa yang menjadi miliknya dan dan pendahulunya (era Uni Soviet),” kata Illarionov.
”Bagian dari Georgia, Ukraina, Belarusia, Baltik dan Finlandia adalah negara-negara di mana Putin mengklaim sebagai miliknya,” lanjut dia. ”Hal ini tidak ada dalam agenda Putin hari ini atau besok. Tapi jika Putin tidak dihentikan, masalah ini cepat atau lambat akan diwujudkan,” katanya kepada surat kabar Swedia, Svenska Dagbladet.
Pernyataan itu disampaikan Deputi Pertama Perdana Menteri Rusia, Igor Shuvalov dalam sebuah acara St Petersburg International Economic Forum.”Ini adalah tujuan strategis kami,” kata Shuvalov. Dia mengatakan, bahwa dia tidak mengerti mengapa Amerika Serikat menentang upaya itu.
”Hal ini diperlukan untuk menciptakan sikap luar negeri pada semua orang yang menentang tujuan kami, mereka bukan teman kita, bukan mitra kami. Mereka adalah orang-orang yang mencoba untuk menghancurkan dasar kekuatan ekonomi kita,” ujar Shuvalov, seperti dikutip Reuters.
Ambisi Rusia untuk menggabungkan negara-negara pecahan Uni Soviet, juga pernah diungkapkan Andrj Illarionov, mantan penasihat ekonomi Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada era 2000-2005. ”Pandangan Putin adalah bahwa ia melindungi apa yang menjadi miliknya dan dan pendahulunya (era Uni Soviet),” kata Illarionov.
”Bagian dari Georgia, Ukraina, Belarusia, Baltik dan Finlandia adalah negara-negara di mana Putin mengklaim sebagai miliknya,” lanjut dia. ”Hal ini tidak ada dalam agenda Putin hari ini atau besok. Tapi jika Putin tidak dihentikan, masalah ini cepat atau lambat akan diwujudkan,” katanya kepada surat kabar Swedia, Svenska Dagbladet.
(mas)