Kiev masukkan proklamator Ukraina timur dalam daftar teroris
A
A
A
Sindonews.com - Pihak berwenang baru di Kiev,telah memasukkan tokoh-tokoh Donetsk dan Luhansk dalam daftar teroris. Para tokoh itu sebelumnya memproklamirkan kemerdekaan dua wilayah Ukraina timur itu dari Ukraina.
”(Para tokoh) dua wilayah yang disebut Republik Rakyat di daerah Donetsk dan Luhansk adalah (kelompok)organisasi teroris, yang memiliki hirarki yang jelas, pembiayaan, dan saluran pasokan senjata,” kata wakil jaksa penuntut umum Ukraina, Nikolay Golomsha.
Pernyataan itu menegaskan pernyataan serupa yang dibuat oleh Menteri Keadilan Ukraina, Pavel Petrenko.”(Tokoh) dua wilayah itu diciptakan untuk menyerang orang, intimidasi, sabotase, serangan teroris, pemukulan, dan pembunuhan warga negara kita,” katanya.
Kasus pidana telah diluncurkan kejaksaan untuk menyelidiki pembentukan organisasi teroris. Menurut Russia Today, Kantor Kejaksaan Agung Ukraina telah berhasil mengungkap pemasok senjata ke wilayah Donetsk dan Luhansk.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Deshchytsia, terang-terangan menyebut Rusia sebagai pemasok senjata kepada para kelompok separatis di Ukraina timur. Dia juga menuduh Presiden Rusia, Vladimir Putin, memicu pemberontakan di wilayah itu.
”Barat harus menjatuhkan sanksi yang lebih berat yang menyasar sektor-sektor ekonomi tertentu seperti perbankan dan menyasar para pengambil kebijakan di Rusia,” kata Deshchytsia. ”Ini juga penting untuk menjatuhkan sanksi pencegahan sebelum Rusia tidak merusak lebih banyak,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Sabtu (17/5/2014).
Menurutnya, Rusia tidak akan berhenti melakukan intervensi di Luhansk dan Donetsk, Ukraina timur. Jika Rusia tidak bersedia bertanggungjawab untuk mendestabilisasi wilayah (Ukraina timur), Deshchytsia, mendesak pemerintah Jerman bertindak lebih keras terhadap Rusia.
”(Para tokoh) dua wilayah yang disebut Republik Rakyat di daerah Donetsk dan Luhansk adalah (kelompok)organisasi teroris, yang memiliki hirarki yang jelas, pembiayaan, dan saluran pasokan senjata,” kata wakil jaksa penuntut umum Ukraina, Nikolay Golomsha.
Pernyataan itu menegaskan pernyataan serupa yang dibuat oleh Menteri Keadilan Ukraina, Pavel Petrenko.”(Tokoh) dua wilayah itu diciptakan untuk menyerang orang, intimidasi, sabotase, serangan teroris, pemukulan, dan pembunuhan warga negara kita,” katanya.
Kasus pidana telah diluncurkan kejaksaan untuk menyelidiki pembentukan organisasi teroris. Menurut Russia Today, Kantor Kejaksaan Agung Ukraina telah berhasil mengungkap pemasok senjata ke wilayah Donetsk dan Luhansk.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Deshchytsia, terang-terangan menyebut Rusia sebagai pemasok senjata kepada para kelompok separatis di Ukraina timur. Dia juga menuduh Presiden Rusia, Vladimir Putin, memicu pemberontakan di wilayah itu.
”Barat harus menjatuhkan sanksi yang lebih berat yang menyasar sektor-sektor ekonomi tertentu seperti perbankan dan menyasar para pengambil kebijakan di Rusia,” kata Deshchytsia. ”Ini juga penting untuk menjatuhkan sanksi pencegahan sebelum Rusia tidak merusak lebih banyak,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Sabtu (17/5/2014).
Menurutnya, Rusia tidak akan berhenti melakukan intervensi di Luhansk dan Donetsk, Ukraina timur. Jika Rusia tidak bersedia bertanggungjawab untuk mendestabilisasi wilayah (Ukraina timur), Deshchytsia, mendesak pemerintah Jerman bertindak lebih keras terhadap Rusia.
(mas)