Frustrasi, mediator Suriah mengundurkan diri
A
A
A
Sindonews.com – Duta PBB untuk Liga Arab dan Suriah, Lakhdar Brahimi mengundurkan diri. Dia frustasi lantaran upayanya selama dua tahun sebagai mediator untuk mendamaikan kubu rezim Bashar al-Assad dan kubu oposisi atau pemberontak tidak membuahkan hasil.
Pengunduran diri Brahimi diterima Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki –moon, kemarin. Ki-moon menyalahkan kebuntuan negosiasi kedua kubu yang bertikai di Suriah sehingga menghambat upaya perdamaian di negara yang dilanda perang saudara selama tiga tahun terakhir ini.
Menurut Ki-moon, pengunduran diri Brahimi secara resmi akan diterima pada 31 Mei 2014. Dia juga sudah bersiap-siap untuk menunjuk pengganti Brahimi.
“Brahimi telah putus asa dalam pendekatan terhadap mereka untuk mengakhiri konflik,” kata Ki-moon, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/5/2014). ”Dia telah bertahan dengan kesabaran dan keterampilan,” katanya lagi.
Brahimi yang merupakan diplomat veteran Aljazair itu sejatinya sudah lama mengancam akan mengundurkan diri, sama seperti pendahulunya, yakni mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan pada tahun 2012.
Annan berhenti setelah enam bulan bertugas sebagai duta khusus PBB untuk Liga Arab dan Suriah. Dia mundur, karena merasa gagal untuk mendamaikan konflik di Suriah.
Brahimi sendiri mengaku keputusannya untuk mengundurkan diri merupakan keputusan yang berat.”Ini sangat tidak menyenangkan bagi saya. Ini sangat menyedihkan bahwa saya meninggalkan posisi ini dan meninggalkan Suriah dalam keadaan yang buruk,” katanya.
Pengunduran diri Brahimi diterima Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki –moon, kemarin. Ki-moon menyalahkan kebuntuan negosiasi kedua kubu yang bertikai di Suriah sehingga menghambat upaya perdamaian di negara yang dilanda perang saudara selama tiga tahun terakhir ini.
Menurut Ki-moon, pengunduran diri Brahimi secara resmi akan diterima pada 31 Mei 2014. Dia juga sudah bersiap-siap untuk menunjuk pengganti Brahimi.
“Brahimi telah putus asa dalam pendekatan terhadap mereka untuk mengakhiri konflik,” kata Ki-moon, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/5/2014). ”Dia telah bertahan dengan kesabaran dan keterampilan,” katanya lagi.
Brahimi yang merupakan diplomat veteran Aljazair itu sejatinya sudah lama mengancam akan mengundurkan diri, sama seperti pendahulunya, yakni mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan pada tahun 2012.
Annan berhenti setelah enam bulan bertugas sebagai duta khusus PBB untuk Liga Arab dan Suriah. Dia mundur, karena merasa gagal untuk mendamaikan konflik di Suriah.
Brahimi sendiri mengaku keputusannya untuk mengundurkan diri merupakan keputusan yang berat.”Ini sangat tidak menyenangkan bagi saya. Ini sangat menyedihkan bahwa saya meninggalkan posisi ini dan meninggalkan Suriah dalam keadaan yang buruk,” katanya.
(mas)