Gubernur di Nigeria tahu lokasi ratusan sandera Boko Haram
A
A
A
Sindonews.com – Kashim Shettima, Gubernur Borno, Nigeria, mengklaim mengetahui lokasi di mana ratusan siswi yang diculik Boko Haram. Dia mengaku sudah menyampaikan informasi itu kepada militer Nigeria.
Menurut Shettima, dia telah menerima laporan dari warganya yang telah melihat para siswi itu. Kelompok esktremis Boko Haram telah menculik 276 siswi—versi lain dari pihak pemerintah Nigeria 300 siswi—dari sebuah asrama sekolah di Chibok, Borno, pada 14 April 2014. Dari sekitar 300 siswi yang diculik, beberapa di antaranya berhasil melarikan diri.
“Kami punya laporan dari mereka (sandera) yang terlihat di beberapa lokasi. Kami telah menyampaikannya kepada pihak berwenang militer yang relevan. Mereka bisa cross- check, verifikasi dan mendapatkan informasi tambahan tentang lokasi akurat dari para siswi,” katanya, kepada BBC yang dilansir Senin (12/5/2014). Dia menolak merinci lokasi yang dia maksud dengan alasan keselamatan para sandera bisa terancam.
Klaim itu muncul setelah Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, menyerukan perundingan dengan kelompok ekstremis yang menculik para siswi itu. Uskup Agung, itu pernah menjadi negosiator untuk pembebasan sandera di Nigeria yang pernah terjadi di masa lalu.
”Mereka berada di tangan kelompok yang sangat berbeda yang sangat tidak rasional dan sulit untuk berurusan dengan mereka yang dikenal tanpa ampun,” ujarnya .
Menurut Shettima, dia telah menerima laporan dari warganya yang telah melihat para siswi itu. Kelompok esktremis Boko Haram telah menculik 276 siswi—versi lain dari pihak pemerintah Nigeria 300 siswi—dari sebuah asrama sekolah di Chibok, Borno, pada 14 April 2014. Dari sekitar 300 siswi yang diculik, beberapa di antaranya berhasil melarikan diri.
“Kami punya laporan dari mereka (sandera) yang terlihat di beberapa lokasi. Kami telah menyampaikannya kepada pihak berwenang militer yang relevan. Mereka bisa cross- check, verifikasi dan mendapatkan informasi tambahan tentang lokasi akurat dari para siswi,” katanya, kepada BBC yang dilansir Senin (12/5/2014). Dia menolak merinci lokasi yang dia maksud dengan alasan keselamatan para sandera bisa terancam.
Klaim itu muncul setelah Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, menyerukan perundingan dengan kelompok ekstremis yang menculik para siswi itu. Uskup Agung, itu pernah menjadi negosiator untuk pembebasan sandera di Nigeria yang pernah terjadi di masa lalu.
”Mereka berada di tangan kelompok yang sangat berbeda yang sangat tidak rasional dan sulit untuk berurusan dengan mereka yang dikenal tanpa ampun,” ujarnya .
(mas)