Wanita Muslim ajukan diri jadi anggota Kongres AS
A
A
A
Sindonews.com – Seorang wanita muslim membuat sejarah baru saat dirinya mencalonkan diri sebagai anggota kongres dalam pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) untuk mewakili Distrik California.
Cheryl Sudduth adalah perempuan Muslim pertama yang ikut dalam pencalonan sebagai anggota Kongres AS. Banyak yang percaya, dia adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini dan dia didukung oleh komunitas Muslim dan masyarakat Afrika Amerika di wilayahnya.
"Kami masih perlu lebih banyak perempuan dalam badan legislator untuk memastikan isu-isu mengenai perempuan menjadi prioritas," tulis Sudduth di halaman Facebook-nya, seperti dilansir Al Arabiya, Jumay (9/5/2014).
Sudduth telah menghabiskan seumur hidupnya melayani pemuda tuna wisma, penyandang cacat, dan mereka yang hidup dalam kondisi yang kurang beruntung. Dia telah menyediakan kesempatan kerja dan pelatihan untuk ratusan pria dan wanita yang kurang mampu.
Sudduth percaya, metode terbaik untuk mengetahui kebijakan apa yang baik untuk perempuan adalah mulai dengan mulai meminta pendapat dari wanita. Hal itu dapat dimulai dengan memastikan perempuan memiliki kursi di meja pengambilan keputusan, terutama di badan legislatif.
Cheryl Sudduth adalah perempuan Muslim pertama yang ikut dalam pencalonan sebagai anggota Kongres AS. Banyak yang percaya, dia adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini dan dia didukung oleh komunitas Muslim dan masyarakat Afrika Amerika di wilayahnya.
"Kami masih perlu lebih banyak perempuan dalam badan legislator untuk memastikan isu-isu mengenai perempuan menjadi prioritas," tulis Sudduth di halaman Facebook-nya, seperti dilansir Al Arabiya, Jumay (9/5/2014).
Sudduth telah menghabiskan seumur hidupnya melayani pemuda tuna wisma, penyandang cacat, dan mereka yang hidup dalam kondisi yang kurang beruntung. Dia telah menyediakan kesempatan kerja dan pelatihan untuk ratusan pria dan wanita yang kurang mampu.
Sudduth percaya, metode terbaik untuk mengetahui kebijakan apa yang baik untuk perempuan adalah mulai dengan mulai meminta pendapat dari wanita. Hal itu dapat dimulai dengan memastikan perempuan memiliki kursi di meja pengambilan keputusan, terutama di badan legislatif.
(esn)