Klaim temukan obat MERS, ulama Saudi dicemooh

Jum'at, 09 Mei 2014 - 11:18 WIB
Klaim temukan obat MERS, ulama Saudi dicemooh
Klaim temukan obat MERS, ulama Saudi dicemooh
A A A
Sindonews.com – Abdullah al-Amrani, seorang ulama di Arab Saudi jadi bahan cemoohan warga di media sosial. Pemicunya, karena dia mengklaim menemukan obat untuk penyakit virus sindrom pernapasan Timur Tengah atau MERS yang telah merenggut ratusan orang di negara itu.

Amrani kepada surat kabar al- Hayat mengatakan, bahwa dia telah berhasil menemukan oba herbal untuk menangkal virus MERS. Obat itu, katanya, dia rujuk dari praktik pengobatan Islam.

”Saya yakin efektivitas dan kemampuan (obat ini) untuk menyembuhkan penyakit pusing dan virus termasuk MERS,” katanya. Tak hanya itu, dia bahkan mengklaim telah mengobati pasien AIDS dan pasien Leukimia, dan keduanya merasa lega dari serangan penyakitnya.

Klaim itu memicu cemoohan di Twitter. Salah satu pengguna Twitter bercanda bahwa ulama itu akan melakukan ekspansi bisnis di sektor kesehatan dengan obat temuannya.

”Anda telah memperluas bisnis Anda dari obat-obatan dan pengaruh agama terhadap bidang kesehatan. Tapi, tolong jangan katakan Anda memiliki obat penyembuh MERS atau AIDS,” bunyi salah satu tweet warga setempat seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (9/5/2014).

”Insya Allah, virus akan segera hilang berkat penemuan tukang khotbah dari Tabuk,” bunyi tweet lain yang ditujukan kepada Amrani. Klaim ulama itu muncul, di tengah kepanikan warga Saudi setelah virus MERS merenggut 121 jiwa. Virus itu kini sudah menyebar ke berbagai negara.

Pekan lalu, seorang ulama setempat juga menyindir orang yang mengenakan masker untuk mencegah terjangkit virus MERS.” Saya pergi ke bandara kemarin dan saya melihat sejumlah orang memakai masker, saya pergi ke pasar dan saya melihat orang-orang memakai juga,” kata Mohammad al-Arifit ulama setempat yang menyampaikan hal itu di sela-sela khotbah salat Jumat.

”Penyakit ini bahkan tidak menyebar di udara. Jika ada orang yang terinfeksi yang berdiri di depan Anda dan (mereka) bersin atau batuk , dan jika ia cukup dekat , Anda baru bisa terinfeksi. Tapi jika Anda (berdiri) jauh, penyakit berat jatuh di tanah . Virus tidak terbang dan masuk ke dalam hidung Anda,” lanjut ulama itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6776 seconds (0.1#10.140)