Kiev endus niat buruk Putin pada Ukraina
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk, mencurigai Presiden Rusia, Vladimir Putin, berniat buruk untuk mendiskreditkan Ukraina. Dia menduga hal itu akan dilakukan Putin ketika Moskow merayakan “Victory Day” atau hari kemenangan Rusia dalam Perang Dunia II, hari ini (9/5/2014).
Ukraina sendiri telah memperketat keamanan pada acara “Victory Day”. Pihak Kiev, menurut Yatseniuk ragu jika Putin menyerukan kepada kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur untuk membatalkan referendum kemerdekaan atau memisahkan diri dari Kiev pada Minggu (11/5/2014) nanti.
Kiev juga ragu, dengan janji Putin yang berupaya untuk menstabilkan wilayah Ukraina timur. ”Inimemberikan firasat pada saya. Mereka (Rusia) mengatakan satu hal dan melakukan hal lain,” kata Yatseniuk seperti dilansir Reuters, Jumat (9/5/2014).
Kecurigaan Kiev juga tak lepas dari propaganda Moskow yang selalu menyebut tindakan pasukan Ukraina sebagai fasis. Yakni, Moskow menyudutkan Kiev yang dianggap memusuhi para veteran yang berjuang dengan tentara Soviet dalam mengalahkan Nazi dalam Perang Dunia II.
”Mereka (Rusia) mengatakan: ’lihat, kita serukan semua orang untuk damai, tetapi Ukraina bersalah karena tidak menjalankan perjanjian Jenewa dan bersalah karena melakukan pertempuran. Mereka pasti berencana seperti itu pada 9 Mei,” ujarnya.
Upacara menandai “Victory Day” akan berlangsung di seluruh wilayah Rusia. Ukraina telah memperketat keamanan karena khawatir bentrokan kembali pecah di tengah situasi di Ukraina timur yang masih memanas.
Ukraina sendiri telah memperketat keamanan pada acara “Victory Day”. Pihak Kiev, menurut Yatseniuk ragu jika Putin menyerukan kepada kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur untuk membatalkan referendum kemerdekaan atau memisahkan diri dari Kiev pada Minggu (11/5/2014) nanti.
Kiev juga ragu, dengan janji Putin yang berupaya untuk menstabilkan wilayah Ukraina timur. ”Inimemberikan firasat pada saya. Mereka (Rusia) mengatakan satu hal dan melakukan hal lain,” kata Yatseniuk seperti dilansir Reuters, Jumat (9/5/2014).
Kecurigaan Kiev juga tak lepas dari propaganda Moskow yang selalu menyebut tindakan pasukan Ukraina sebagai fasis. Yakni, Moskow menyudutkan Kiev yang dianggap memusuhi para veteran yang berjuang dengan tentara Soviet dalam mengalahkan Nazi dalam Perang Dunia II.
”Mereka (Rusia) mengatakan: ’lihat, kita serukan semua orang untuk damai, tetapi Ukraina bersalah karena tidak menjalankan perjanjian Jenewa dan bersalah karena melakukan pertempuran. Mereka pasti berencana seperti itu pada 9 Mei,” ujarnya.
Upacara menandai “Victory Day” akan berlangsung di seluruh wilayah Rusia. Ukraina telah memperketat keamanan karena khawatir bentrokan kembali pecah di tengah situasi di Ukraina timur yang masih memanas.
(mas)