Gedung dibakar, massa anti-Kiev dibakar hidup-hidup
A
A
A
Sindonews.com – Massa pro-Kiev atau pendukung Pemerintah Ukraina mengamuk Jumat kemarin. Mereka membakar gedung serikat buruh di Odessa, Ukraina tenggara yang dihuni massa anti-Kiev penuntut otonomi.
Data resmi dari Pemerintah Ukraina menyatakan, 31 orang tewas dalam pembakaran gedung itu. Beberapa aktivis anti-Kiev yang berhasil melarikan diri memberikan kesaksian atas aksi brutal massa pro-Kiev. (Baca: Pertumparahan darah kembali pecah di Ukraina, puluhan tewas)
Salah satu aktivis anti-Kiev, Aleksey Albu, mengatakan, serangan massa pro-Kiev atau dikenal sebagai kelompok sayap kanan ultra-nasionalis Ukraina sangat mengerikan. Dia mengaku dipukuli sebelum akhirnya berhasil meloloskan diri dari amukan massa itu.
”Militan sayaPkanan tiba dari Kharkov ke Odessa hari ini (kemarin). Mereka pertama kali menyerang pusat kota, dan kemudian mereka pindah ke kampa demonstran anti – Kiev,” kata Albu yang ada di rumah sakit kepada Russia Today dalam wawancara via telepon, yang dilansir Sabtu (3/5/2014).
Saat serangan terjadi, sekitar 200 orang berada di kamp-kamp. Sekitar 100 orang di antaranya para wanita dan pria tua. Massa pro-Kiev mengamuk dan melemparkan bom molotov. “Orang-orang di kamp kemudian membarikade diri mereka di dalam gedung serikat buruh,” ujar Albu.
Selain itu, massa pro-Kiev juga melempar granat kejut dan menembakkan gas air mata ke dalam gedung, sebelum akhirnya gedung dibakar.”Ketika kami melompat keluar dari jendela dari lantai dua, kami bertemu dengan massa radikal sayap kanan. Mereka menendang kami dengan kaki yang dilapisi rantai. Saya mengalami luka sayatan enam sentimeter, dan sekarang menunggu untuk mendapatkan jahitan,” katanya.
Menurutnya, para polisi yang berjaga tidak melindungi dan membela para demonstran yang terjebak di dalam gedung yang dibakar. Dia juga menjadi saksi, bahwa banyak orang dari demonstran anti-Kiev dibakar hidup-hidup. ”Dari apa yang kita lihat terjadi di bawah sini, saya melihat orang-orang (pro-Kiev) tidak akan membiarkan kita keluar dari sini hidup-hidup,” lanjut dia.
Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Danylo Lubkivsky kepada BBC menyesalkan insiden yang yang menyebabkan banyak nyawa melayang itu. Dia menyalahkan pihak Rusia dalam perang saudara kali ini, dengan menuduh agen khusus Rusia terlibat dalam kekacauan.
Data resmi dari Pemerintah Ukraina menyatakan, 31 orang tewas dalam pembakaran gedung itu. Beberapa aktivis anti-Kiev yang berhasil melarikan diri memberikan kesaksian atas aksi brutal massa pro-Kiev. (Baca: Pertumparahan darah kembali pecah di Ukraina, puluhan tewas)
Salah satu aktivis anti-Kiev, Aleksey Albu, mengatakan, serangan massa pro-Kiev atau dikenal sebagai kelompok sayap kanan ultra-nasionalis Ukraina sangat mengerikan. Dia mengaku dipukuli sebelum akhirnya berhasil meloloskan diri dari amukan massa itu.
”Militan sayaPkanan tiba dari Kharkov ke Odessa hari ini (kemarin). Mereka pertama kali menyerang pusat kota, dan kemudian mereka pindah ke kampa demonstran anti – Kiev,” kata Albu yang ada di rumah sakit kepada Russia Today dalam wawancara via telepon, yang dilansir Sabtu (3/5/2014).
Saat serangan terjadi, sekitar 200 orang berada di kamp-kamp. Sekitar 100 orang di antaranya para wanita dan pria tua. Massa pro-Kiev mengamuk dan melemparkan bom molotov. “Orang-orang di kamp kemudian membarikade diri mereka di dalam gedung serikat buruh,” ujar Albu.
Selain itu, massa pro-Kiev juga melempar granat kejut dan menembakkan gas air mata ke dalam gedung, sebelum akhirnya gedung dibakar.”Ketika kami melompat keluar dari jendela dari lantai dua, kami bertemu dengan massa radikal sayap kanan. Mereka menendang kami dengan kaki yang dilapisi rantai. Saya mengalami luka sayatan enam sentimeter, dan sekarang menunggu untuk mendapatkan jahitan,” katanya.
Menurutnya, para polisi yang berjaga tidak melindungi dan membela para demonstran yang terjebak di dalam gedung yang dibakar. Dia juga menjadi saksi, bahwa banyak orang dari demonstran anti-Kiev dibakar hidup-hidup. ”Dari apa yang kita lihat terjadi di bawah sini, saya melihat orang-orang (pro-Kiev) tidak akan membiarkan kita keluar dari sini hidup-hidup,” lanjut dia.
Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Danylo Lubkivsky kepada BBC menyesalkan insiden yang yang menyebabkan banyak nyawa melayang itu. Dia menyalahkan pihak Rusia dalam perang saudara kali ini, dengan menuduh agen khusus Rusia terlibat dalam kekacauan.
(mas)