Gedung Putih: Putin hadapi pilihan tersulit!
A
A
A
Sindonews.com – Pihak Gedung Putih mengatakan, sanksi terbaru yang lebih keras akan membuat Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadapi pilihan yang sangat sulit. Yakni, tetap melanjutkan intervensi Rusia di Ukraina timur atau menarik diri dari kekacauan di wilayah itu.
Demikian disampaikan Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Tony Blinken. Dia menegaskan kebijakan Putin dalam kekacauan di Ukraina sebagai pelanggaran.
”Dia harus menghadapi pilihan yang sangat sulit,” kata Blinken kepada CBS News. ”Dia dapat melanjutkan untuk melakukan apa yang dia lakukan di Ukraina atau menariknya kembali, dan terlibat dalam proses diplomasi,” kata Blinken.
Uni Eropa dan Amerika Serikat pada Senin (28/4/2014) sepakat untuk menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Rusia sebagai respon atas intervesi Rusia di Ukrain timur. Sanksi yang dkenakan untuk meremukkan kondisi ekonomi Rusia.
Dia melanjutkan bahwa, saat ini pasar keuangan Rusia anjlok 22 persen untuk pertama kalinya pada tahun ini. Posisi nilai mata uang Rubel, lanjut Blinken, jatuh di dekat posisi terendah sepanjang masa.
”Apa yang kami lakukan adalah membawa dunia bersama-sama untuk memberikan tekanan yang signifikan terhadap Rusia,” ujarnya.”Tindakan kami telah diambil sebagai tanggapan yang merusak pengaruh Rusia, merusak pengaruh ekonomi, dan merusak pengaruh geopolitis Rusia,” katanya. (Baca: Putin hentikan semua pembicaraan dengan Gedung Putih)
Demikian disampaikan Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Tony Blinken. Dia menegaskan kebijakan Putin dalam kekacauan di Ukraina sebagai pelanggaran.
”Dia harus menghadapi pilihan yang sangat sulit,” kata Blinken kepada CBS News. ”Dia dapat melanjutkan untuk melakukan apa yang dia lakukan di Ukraina atau menariknya kembali, dan terlibat dalam proses diplomasi,” kata Blinken.
Uni Eropa dan Amerika Serikat pada Senin (28/4/2014) sepakat untuk menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Rusia sebagai respon atas intervesi Rusia di Ukrain timur. Sanksi yang dkenakan untuk meremukkan kondisi ekonomi Rusia.
Dia melanjutkan bahwa, saat ini pasar keuangan Rusia anjlok 22 persen untuk pertama kalinya pada tahun ini. Posisi nilai mata uang Rubel, lanjut Blinken, jatuh di dekat posisi terendah sepanjang masa.
”Apa yang kami lakukan adalah membawa dunia bersama-sama untuk memberikan tekanan yang signifikan terhadap Rusia,” ujarnya.”Tindakan kami telah diambil sebagai tanggapan yang merusak pengaruh Rusia, merusak pengaruh ekonomi, dan merusak pengaruh geopolitis Rusia,” katanya. (Baca: Putin hentikan semua pembicaraan dengan Gedung Putih)
(mas)