Demonstran kembali penuhi jalanan Venezuela
A
A
A
Sindonews.com – Ribuan massa kembali memenuhi jalanan Caracas, Venezuela, pada Sabtu (26/4/2014) malam waktu setempat. Mereka turun ke jalan untuk memprotes rencana reformasi pendidikan dan pembatasan hak untuk melakukan demonstrasi.
Seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (27/4/2014), aksi ini adalah aksi terbaru dari serangkaian aksi anti- pemerintah yang puncaknya terjadi pada bulan Februari lalu yang merenggut sedikitnya 41 nyawa.
“Sekitar 23 orang, termasuk delapan anak-anak, telah ditahan oleh polisi karena memasang penghalang jalan di Caracas timur dan tenggara,” ungkap Menteri Dalam Negeri Venezuela, Miguel Rodriguez Torres.
Diperkirakan 3.000 demonstran, sebagian besar adalah anak muda turun ke jalan-jalan di kota Caracas. Awalnya mereka berkumpul di depan sebuah univeritas di Caracas. Beberapa demonstran membawa poster yang bertuliskan pendidikan, bukan indoktrinasi dan melakukan protes adalah hak kami.
Kementerian Pendidikan baru-baru ini memulai konsultasi untuk reformasi kurikulum sekolah dasar di negara itu. Pihak oposisi menganggap kurikulum terbaru tersebut akan memasukan doktrin dengan retorika sosialis yang digunakan oleh Presiden Nicolas Maduro saat ini
Seperti dilansir Channel News Asia, Minggu (27/4/2014), aksi ini adalah aksi terbaru dari serangkaian aksi anti- pemerintah yang puncaknya terjadi pada bulan Februari lalu yang merenggut sedikitnya 41 nyawa.
“Sekitar 23 orang, termasuk delapan anak-anak, telah ditahan oleh polisi karena memasang penghalang jalan di Caracas timur dan tenggara,” ungkap Menteri Dalam Negeri Venezuela, Miguel Rodriguez Torres.
Diperkirakan 3.000 demonstran, sebagian besar adalah anak muda turun ke jalan-jalan di kota Caracas. Awalnya mereka berkumpul di depan sebuah univeritas di Caracas. Beberapa demonstran membawa poster yang bertuliskan pendidikan, bukan indoktrinasi dan melakukan protes adalah hak kami.
Kementerian Pendidikan baru-baru ini memulai konsultasi untuk reformasi kurikulum sekolah dasar di negara itu. Pihak oposisi menganggap kurikulum terbaru tersebut akan memasukan doktrin dengan retorika sosialis yang digunakan oleh Presiden Nicolas Maduro saat ini
(esn)