Taliban dan militer Afghanistan bentrok, 6 tewas
A
A
A
Sindonews.com – Setidaknya enam orang dilaporkan tewas, sementara tujuh orang lainnya menderita luka-luka ketika terjadi bentrokan antara militan Taliban dan militer Afghanistan di provinsi Faryab.
Bentrokan yang terjadi pada Minggu (20/4/2014) siang waktu setempat itu memakan enam korban tewas, tiga diantaranya adalah warga sipil, sedangkan tiga orang lainnya merupakan anggota Taliban Afghanistan.
"Sekelompok pemberontak Taliban bersenjata menyerang beberapa pos pemeriksaan keamanan di distrik Qaisar dan pasukan keamanan membalas serangan tersebut, menewaskan tiga pemberontak," ungkap seorang pejabat keamanan di provinsi Faryab, Mohammad Reza Rezai, seperti dilansir Xinhua.
“Dari tujuh korban luka dalam insiden tersebut tiga diantaranya merupakan warga sipil dan dua lainnya merupakan personel keamanan, sementara dua orang lainnya anggota militan Taliban,” Rezai menambahkan.
Militan Taliban mengkonfirmasi bentrokan itu, dan dalam pernyataan yang dimuat di situsnya mereka mengklaim bahwa lima personel keamanan tewas dalam serangan tersebut. Klaim yang kemudian dibantah oleh Rezai sebagai klaim tak berdasar.
Bentrokan yang terjadi pada Minggu (20/4/2014) siang waktu setempat itu memakan enam korban tewas, tiga diantaranya adalah warga sipil, sedangkan tiga orang lainnya merupakan anggota Taliban Afghanistan.
"Sekelompok pemberontak Taliban bersenjata menyerang beberapa pos pemeriksaan keamanan di distrik Qaisar dan pasukan keamanan membalas serangan tersebut, menewaskan tiga pemberontak," ungkap seorang pejabat keamanan di provinsi Faryab, Mohammad Reza Rezai, seperti dilansir Xinhua.
“Dari tujuh korban luka dalam insiden tersebut tiga diantaranya merupakan warga sipil dan dua lainnya merupakan personel keamanan, sementara dua orang lainnya anggota militan Taliban,” Rezai menambahkan.
Militan Taliban mengkonfirmasi bentrokan itu, dan dalam pernyataan yang dimuat di situsnya mereka mengklaim bahwa lima personel keamanan tewas dalam serangan tersebut. Klaim yang kemudian dibantah oleh Rezai sebagai klaim tak berdasar.
(esn)