Terima hadiah anggur, pemimpin di Australia mundur
A
A
A
Sindonews.com - Barry O'Farrell, pemimpin negara bagian New South Wales (NSW) Australia, mengundurkan diri setelah dituduh menerima gratifikasi berupa minuman anggur. Harga minuman itu ditaksir sekitar USD2.800 atau sekitar Rp32 juta.
Pemimpin negara yang paling padat penduduknya di Australia itu mengumumkan penguduran dirinya hari ini (16/4/2014). Namun, dalam penyelidikan kasus korupsi, Barry O'Farrell bersikeras tidak pernah menerima gratifikasi itu.
Namun, penyidik memiliki data, bahwa O'Farrell menerima hadiah anggur tersebut dari pengusaha Nick Di Girolamo pada tahun 2011. Hadiah itu, menurut penyidik sebagai tanda terima kasih.
O'Farrell yang juga pemimpin Partai Liberal di NSW, mengatakan, bantahannya itu tidak bermaksud mengabutkan investigasi penyidik. Dia mengaku tidak ingat dengan hadiah yang dia terima itu.
”Saya menerima sebuah catatan terima kasih yang ditandatangani oleh saya dan sebagai seseorang yang percaya pada akuntabilitas, saya menerima konsekuensi dari tindakan saya,” akunya, seperti dikutip BBC.
“Saya masih tidak bisa menjelaskan ihwal hadiah itu, karena saya tidak ingat. Atau setidaknya saya belum bisa membayangkannya. Tapi saya menerima konsekuensi dalam aturan yang berlaku,” lanjut dia.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, yang memimpin koalisi partai Liberal-Nasional, mengatakan pengunduran diri O'Farrell adalah tanda integritas pemerintah yang anti-korupsi.
”Jelas, seperti yang kita ketahui, dia polos dan secara tidak sengaja mengaburkan ICAC (penyidik) dan telah mengambil langkah yang benar-benar terhormat untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri,” ujarnya.
Pemimpin negara yang paling padat penduduknya di Australia itu mengumumkan penguduran dirinya hari ini (16/4/2014). Namun, dalam penyelidikan kasus korupsi, Barry O'Farrell bersikeras tidak pernah menerima gratifikasi itu.
Namun, penyidik memiliki data, bahwa O'Farrell menerima hadiah anggur tersebut dari pengusaha Nick Di Girolamo pada tahun 2011. Hadiah itu, menurut penyidik sebagai tanda terima kasih.
O'Farrell yang juga pemimpin Partai Liberal di NSW, mengatakan, bantahannya itu tidak bermaksud mengabutkan investigasi penyidik. Dia mengaku tidak ingat dengan hadiah yang dia terima itu.
”Saya menerima sebuah catatan terima kasih yang ditandatangani oleh saya dan sebagai seseorang yang percaya pada akuntabilitas, saya menerima konsekuensi dari tindakan saya,” akunya, seperti dikutip BBC.
“Saya masih tidak bisa menjelaskan ihwal hadiah itu, karena saya tidak ingat. Atau setidaknya saya belum bisa membayangkannya. Tapi saya menerima konsekuensi dalam aturan yang berlaku,” lanjut dia.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, yang memimpin koalisi partai Liberal-Nasional, mengatakan pengunduran diri O'Farrell adalah tanda integritas pemerintah yang anti-korupsi.
”Jelas, seperti yang kita ketahui, dia polos dan secara tidak sengaja mengaburkan ICAC (penyidik) dan telah mengambil langkah yang benar-benar terhormat untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri,” ujarnya.
(mas)