Bom bunuh diri tewaskan 8 polisi Irak
A
A
A
Sindonews.com – Delapan polisi tewas dan 10 orang lainnya terluka pada Minggu (13/4/2014) dalam serangan bom bunuh diri yang menargetkan pos polisi di provinsi Kirkuk, Irak Utara, ungkap pihak kepolisian setempat.
“Serangan itu terjadi di pagi hari, ketika seorang pembom bunuh diri menabrakkan truk sarat bahan peledak ke dalam sebuah pos pemeriksaan polisi dan meledakkannya di kota Debis, 35 km sebelah barat laut dari ibu kota provinsi Kirkuk,” ungkap sumber kepolisian tersebut dalam kondisi anonim.
“Seorang polisi dan seorang penjaga keamanan Kurdi turut menjadi korban dalam serangan. Selain itu, tiga warga sipil turut menjadi korban luka dalam insiden tersebut,” sumber tersebut menambahkan, seperti dilansir Xinhua.
Kota Kirkuk, sekitar 250 km sebelah utara dari ibukota Irak Baghdad, merupakan bagian dari wilayah yang disengketakan yang diklaim oleh orang-orang Kurdi serta orang Arab dan Turkoman.
Menjelang pemilihan umum di Irak yang akan digelar dalam beberapa pekan ke depan, kekerasan di negara tersebut pun meningkat tajam. Para militan semakin sering meluncurkan serangan guna menganggu persiapan pemilu di Irak.
“Serangan itu terjadi di pagi hari, ketika seorang pembom bunuh diri menabrakkan truk sarat bahan peledak ke dalam sebuah pos pemeriksaan polisi dan meledakkannya di kota Debis, 35 km sebelah barat laut dari ibu kota provinsi Kirkuk,” ungkap sumber kepolisian tersebut dalam kondisi anonim.
“Seorang polisi dan seorang penjaga keamanan Kurdi turut menjadi korban dalam serangan. Selain itu, tiga warga sipil turut menjadi korban luka dalam insiden tersebut,” sumber tersebut menambahkan, seperti dilansir Xinhua.
Kota Kirkuk, sekitar 250 km sebelah utara dari ibukota Irak Baghdad, merupakan bagian dari wilayah yang disengketakan yang diklaim oleh orang-orang Kurdi serta orang Arab dan Turkoman.
Menjelang pemilihan umum di Irak yang akan digelar dalam beberapa pekan ke depan, kekerasan di negara tersebut pun meningkat tajam. Para militan semakin sering meluncurkan serangan guna menganggu persiapan pemilu di Irak.
(esn)