Jepang tetap akan gunakan nuklir sebagai sumber energi
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Jepang menyatakan pada Jumat (11/4/2014), mereka akan tetap menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber energi di masa depan. Pemerintah Jepang telah menyetujui hal ini dalam Rencana Baru Energi Dasar, sebuah kebijakan pertama tentang nuklir setelah terjadinya bencana nuklir Fukushima pada 2011 lalu.
“Pemerintah memulainya dari awal, menyusun strategi seperti sebelum terjadinya bencana. Di sinilah kami akan memulai,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Langkah ini diambil Pemerintah Jepang di tengah kegelisahan masyarakat luas soal energi nuklir di negara itu. Jajak pendapat menunjukkan, lebih dari setengah dari populasi di Jepang tak menyetujui digunakannya kembali tenaga nuklir sebagai energi utama reaktor.
Pemerhati lingkungan mengecam rencana energi baru. Menurut mereka, kebijakan ini adalah "produk kompromi" yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi industri nuklir.
"Rencana Baru Energi Dasar yang disetuji Kabinet hari ini adalah produk kompromi antara pemerintah dan politisi,” kata Hisayo Takada, aktivis iklim dan kampanye energi Greenpeace Jepang.
"Kita semua tahu, kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir dapat menjadi krisis yang menentukan bagi negara. Benar-benar tidak dapat diterima untuk tetap menggunakan metode pembangkit listrik berbahaya seperti selama 20 tahun ini," lanjutnya.
“Pemerintah memulainya dari awal, menyusun strategi seperti sebelum terjadinya bencana. Di sinilah kami akan memulai,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Langkah ini diambil Pemerintah Jepang di tengah kegelisahan masyarakat luas soal energi nuklir di negara itu. Jajak pendapat menunjukkan, lebih dari setengah dari populasi di Jepang tak menyetujui digunakannya kembali tenaga nuklir sebagai energi utama reaktor.
Pemerhati lingkungan mengecam rencana energi baru. Menurut mereka, kebijakan ini adalah "produk kompromi" yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan bagi industri nuklir.
"Rencana Baru Energi Dasar yang disetuji Kabinet hari ini adalah produk kompromi antara pemerintah dan politisi,” kata Hisayo Takada, aktivis iklim dan kampanye energi Greenpeace Jepang.
"Kita semua tahu, kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir dapat menjadi krisis yang menentukan bagi negara. Benar-benar tidak dapat diterima untuk tetap menggunakan metode pembangkit listrik berbahaya seperti selama 20 tahun ini," lanjutnya.
(esn)