Malaysia dicap tak becus, MH370 tepat ditangani tim global
A
A
A
Sindonews.com – Para ahli keselamatan penerbangan mulai meragukan kemampuan Malaysia dalam investigasi tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Para ahli menyatakan, investigasi itu lebih tepat dilakukan kelompok penyidik internasional.
Dalam sebuah laporan, laman Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (10/4/2014) menulis, para ahli mempertanyakan kekurangan daam penyelidikan pesawat MH370.
”Ketika sesuatu yang buruk terjadi, bagaimana kita memastikan bahwa pakar terbaik dan sumber daya yang digunakan telah tepat untuk merespon kejadian itu sejak awal?,” tanya Kitty Higgins, mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat.
“Sebuah aturan (protokol) yang akan menciptakan proses yang lebih baik, hanya sekarang muncul untuk dibahas,” lanjut Higgins kepada WSJ. Laporan media tersebut juga menekankan terhadap informasi dari Malaysia yang bertentangan. Contoh, transkrip percakapan petugas kontrol lalu lintas udara dengan awak kokpit yang dikeluarkan pemerintah Malaysia dengan versi yang berbeda-beda.
Para pejabat Malaysia telah banyak dikritik oleh anggota parlemen Amerika Serikat dan pejabat China. Mereka menuduh Malaysia telah menyembunyikan informasi tentang tragedi MH370 dari publik. Kritik serupa juga pernah dilontarkan pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim yang heran kenapa radar canggih Malaysia dianggap tidak mendeteksi pesawat MH370.
Namun para pejabat Malaysia membela diri dengan mengatakan bahwa mereka telah mencoba untuk transparan dalam memberikan informasi perihal tragedi pesawat MH370.
George Snyder, seorang pilot maskapai penerbangan dan mantan pejabat keamanan senior AS, mengatakan, penyelidikan kecelakaan pesawat tidak akan pernah akan sama untuk diterapkan dalam penyelidikan insiden yang terjadi pada saat ini.
Higgins dan ahli lainnya mengatakan, bahwa di negara-negara dengan industri penerbangan kuat seperti Amerika Serikat, Inggris dan Singapura, kelompok penyidik internasional segera dibentuk jika kecelakaan itu termasuk kategori besar.
Sementara itu, para pejabat Malaysia tidak menanggapi pertanyaan, mengapa Malaysia menunda lama untuk membentuk tim penyelidik internasional dalam investigasi tragedi pesawat MH370. Mereka mengklaim, pencarian pesawat secara multinasional yang melibatkan 26 negara sudah menjadi bagian dari upaya global.
Dalam sebuah laporan, laman Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (10/4/2014) menulis, para ahli mempertanyakan kekurangan daam penyelidikan pesawat MH370.
”Ketika sesuatu yang buruk terjadi, bagaimana kita memastikan bahwa pakar terbaik dan sumber daya yang digunakan telah tepat untuk merespon kejadian itu sejak awal?,” tanya Kitty Higgins, mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat.
“Sebuah aturan (protokol) yang akan menciptakan proses yang lebih baik, hanya sekarang muncul untuk dibahas,” lanjut Higgins kepada WSJ. Laporan media tersebut juga menekankan terhadap informasi dari Malaysia yang bertentangan. Contoh, transkrip percakapan petugas kontrol lalu lintas udara dengan awak kokpit yang dikeluarkan pemerintah Malaysia dengan versi yang berbeda-beda.
Para pejabat Malaysia telah banyak dikritik oleh anggota parlemen Amerika Serikat dan pejabat China. Mereka menuduh Malaysia telah menyembunyikan informasi tentang tragedi MH370 dari publik. Kritik serupa juga pernah dilontarkan pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim yang heran kenapa radar canggih Malaysia dianggap tidak mendeteksi pesawat MH370.
Namun para pejabat Malaysia membela diri dengan mengatakan bahwa mereka telah mencoba untuk transparan dalam memberikan informasi perihal tragedi pesawat MH370.
George Snyder, seorang pilot maskapai penerbangan dan mantan pejabat keamanan senior AS, mengatakan, penyelidikan kecelakaan pesawat tidak akan pernah akan sama untuk diterapkan dalam penyelidikan insiden yang terjadi pada saat ini.
Higgins dan ahli lainnya mengatakan, bahwa di negara-negara dengan industri penerbangan kuat seperti Amerika Serikat, Inggris dan Singapura, kelompok penyidik internasional segera dibentuk jika kecelakaan itu termasuk kategori besar.
Sementara itu, para pejabat Malaysia tidak menanggapi pertanyaan, mengapa Malaysia menunda lama untuk membentuk tim penyelidik internasional dalam investigasi tragedi pesawat MH370. Mereka mengklaim, pencarian pesawat secara multinasional yang melibatkan 26 negara sudah menjadi bagian dari upaya global.
(mas)